Jalan Kebenaran

Masihkah Mayit Dapat Pahala Ketika Didengarkan Al Qur’an?

Sebagian masyarakat kebanyakan yang dijadikan sandaran hanyalah tradisi yang diwariskan dari generasi sebelumnya. Semacam yang jadi kebiasaan di sini adalah membacakan Qur’an seperti surat Yasin saat ziarah kubur. Padahal sebenarnya hal ini sama sekali tidak ada pendukung dari sisi dalil. Tidak benar hal ini pun dikatakan suatu hal yang positif karena namanya amalan harus berdasarkan dalil. Jika tidak demikian, maka amalan tersebut tertolak dan sia-sia belaka.

Mari kita perhatikan penjelasan Ibnu Taimiyah berikut ini tentang kaedah seputar mayit.

Syaikhul Islam Abul ‘Abbas Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

“Adapun membaca Al Qur’an di sisi kubur secara rutin, hal ini tidaklah dikenal di masa salaf. Namun para ulama memang berselisih pendapat tentang hukum membaca Al Qur’an di sisi kubur. Imam Abu Hanifah, Imam Malik dan Imam Ahmad dalam banyak pendapatnya berpendapat terlarangnya hal tersebut. Namun dalam pendapat belakangan dari Imam Ahmad, beliau memberikan keringanan dengan alasan karena ‘Abdullah bin ‘Umar mewasiatkan untuk membacakan awal dan akhir surat Al Baqarah ketika beliau dimakamkan.

Telah dinukil pula dari sebagian Anshor bahwa ia mewasiatkan untuk membacakan surat Al Baqarah ketika hendak dimakamkan. Ini semua dilakukan ketika pemakaman. Adapun membaca Al Qur’an setelah pemakaman, maka tidak ada satu keterangan pun dari mereka akan hal ini. Inilah perbedaan perkataan ketiga yaitu antara hukum membaca Al Qur’an ketika hendak mengubur dan membaca Al Qur’an yang dibaca rutin setelah penguburan. Membaca Al Qur’an setelah penguburan adalah bid’ah yang tidak ada dukungan dalil sama sekali.

Barangsiapa yang mengatakan bahwa mayit bisa mengambil manfaat dari mendengar bacaan Al Qur’an dan ia mendapatkan pahala karena mendengarnya, pendapat semacam ini jelas keliru. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika manusia itu meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak sholih yang selalu mendo’akan kebaikan untuknya.Hal ini menunjukkan bahwa mayit setelah ia mati, ia tidaklah mendapat ganjaran karena mendengar Al Qur’an atau yang lainnya. Walaupun mayit mendengar bunyi sandal, ia mendengar pula salam dari orang yang mengucapkan salam untuknya, dan ia mendengar selain itu. Akan tetapi amalan orang lain tidak bermanfaat untuknya kecuali yang telah dikecualikan di atas.” (Ahkam Maa Ba’dal Maut, hal. 198-200)

Wallahu waliyyut taufiq.

Referensi: Ahkam Maa Ba’dal Maut, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, terbitan Dar Ibnu Hazm, cetakan pertama, tahun 1433 H.

Beberapa artikel yang bermanfaat untuk disimak:

@ Sakan 27 Jami’ah Malik Su’ud, Riyadh-KSA, 3 Dzulhijjah 1433 H

www.rumaysho.com

Artikel yang Terkait

23 Komentar

  1. assalamualaikum ust..

    saya mau nanya gmana drajat hadist dibawah ini

    kebanyakan dalil dibawah ini di jadikan dalil bolehnya mengirim pahala..

    عن أبي خالد الاحمر عن يونس عن الحسن عن عمر قال : احضروا أمواتكم فألزموهم لا إله إلا الله وأغمضوا أعينهم إذا ماتوا واقرؤوا عندهم القرآن ( أخرجه عبد الرزاق (3/386 ، رقم 6043) ، وابن أبى شيبة (2/448 ، رقم 10882)

    Diriwayatkan dari Khalid, dari Yunus, dari al-Hasan dari Umar, ia berkata: Datangilah orang yang meninggal, tuntunlah dengan kalimat Lailaaha illa Allah, pejamkan matanya jika telah mati, dan bacakanlah al-Quran di dekatnya (Riwayat Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf 3/386 No 6043 dan Ibnu Syaibah 2/448 No 0882, juga diriwayatkan oleh Said bin Manshur)

  2. Assalamualaikum ust mau tanya, kalo baca yassin itu untuk dirinya sendiri?hukumnya apa?tapi depan kuburan 🙂

  3. Jika apa yg disampaikan oleh akhifa dani R salah,maka letak (dalil-dalil,hadits) kesalahannya dimana?semoga yg br belajar,membaca dan semua yg membuka blog ini,diberikan hidayah dan inayah oleh Allah swt dan mendapat syafaat nabi muhammad saw..aamiin

  4. Maaf Bro….. Anda terlalu berani berfatwa sementara ilmu anda belum mencukupi…
    Bro….. saya tidak merasa anda seorang ustad, Bro inilah nama yang pantas untuk panggilan anda, saya tidak merasa mendapat apa-apa daro blog ini selain hanya merasa yang memposting ini hanyalah orang yang pemahaman islamnya sempit suka mengandalkan logika dan bukan golongan ahlussunnah waljamaah, saya tidak menaruh hormat sedikit pun pada anda penulis blog ini, karena saya merasa anda tidak membawa sesuatu yang bermanfaat bagi pembaca postingan spam anda ini, anda dan kaum anda bukan orang suka belajar kitab – kitab masyhur para ulama, anda dan kaum anda suka membaca aya-ayat dan suka membaca hadist-hadist untuk di pelintir bukan untuk di fahami, saya tidak merasa tertarik untuk membaca postingan seperti ini, karena tempat kami belajar memang bukan di internet, di buku, skripsi lulusan Al-Azhar kairo, bukan juga kitab2 ibnu taimiyah dan murid2nya yang sudah di tentang di oleh para ulama yang sejaman dengannya, di pesantren kami masih banyak kitab – kitab ulama muktabar yang belum habis kami baca, kitab karangan para ulama yang terpuji seperti kitab2 imam an nawawi, kitab imam suyuti, imam ad dzarkasyi, imam ramli, dll jd tidak penting bagi kami untuk belajar dari postingan anda, justru kami wajib membantahnya.
    Ayat Al-Qur’an itu Rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh alam bro, tak perduli apa pendapat mazhab wahabiyah, tak penting….. rahmat bagi seluruh alam, artinya bagi alam dunia, alam gaib, alam kubur, artinya ketika ayat – ayat di bacakan maka Allah akan menurunkan rahmatnya di mana ayat Al-Qur’an di bacakan…
    Al-Imam Muhyiddin Zakaria An-Nawawi dalam Al-Adzkar mengatakan “berkata Imam Syafi’I ra dan para sahabatnya : Sunnah hukumnya membaca sebagian Al-Qur’an di dekat mayit dan kalau mereka sampai menghatamkannya sangatlah baik.”
    ( AL-Adzkar, 147 )

    “ Dari Ma’qil bin Yasar ra dari nabi SAW beliau bersabda Surat yasin adalah hatii Al-Qur’an Tidaklah seseorang membacanya dengan mengharap rahmat Allah SWT kecuali Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Maka bacalah Surat Yasin atas orang-orang yang meninggal diantara kalian.”
    ( HR Imam Ahmad, Imam Nasa’I, Imam Abu Daud dan dishahihkan oleh Imam Ibnu Hibban dan
    Imam Hakim )

    Hadits dari sahabat Abdullah bin Umar ra. Bahwa Rasulullah SAW telah bersabda “ Jika telah meninggal salah seorang diantara kamu, maka janganlah kamu menahannya dan segerakanlah membawa kekubur ( maksudnya dikubur ) dan bacakanlah Fatihah Al-Kitab disamping kepalanya.”
    ( HR Imam Baihaqi dan Thabrani )

    Ibnu Qayyim juga menceritakan bahwa Al-Khallal berkata mengkhabarkan kepada kami Hasan bin Ahmad AL-Warraq menceritakan kepada kami Ali bin Musa Al-Haddad dan dia adalah seorang yang sangat jujur dia berkata “ Pernah aku bersama Imam Ahmad bin Hambal dan Muhammad bin Qudomah Al-Jauhari menghadiri jenazah, maka ketika mayyit dimakamkan seseorang lelalki kurus membaca duduk disamping kubur sambil membaca Al-Qur’an . Melihat hal itu Imam Ahmad berkata Hai sesungguhnya membaca Al-Qur’an disamping kubur itu bid’ah. Maka ketika kami keluar dari kubur berkatalah Muhammad bin Qudomah kepada Imam Ahmad bin Hambal. Wahai Abu Abdillah bagaimana pendapatmu mengenai Mubassyar Al-Halabi? Imam Ahmad menjawab : Beliau orang yang Tsiqah, apakah engkau meriwayatkan sesuatu darinya ? Muhammad bin Qudomah menjawab : Ya, mengabarkan kepadaku Mubassyar dari Abdurrahman bin Ala’ bin Lajlaj dari bapaknya bahwa ia berwasiat apabila telah dikuburkan agar dibacakan disamping kepalanya permulaan Surat Al-Baqarah dan akhirnya dan dia berkata : Aku telah mendengar Ibnu umar ra berwasiat dengan yang demikian. Mendengar riwayat itu Imam Ahmad berkata : Kembalilah dan katakan kepada lelaki itu agar meneruskan bacaan Al-Qur’annya.”
    ( Dari Kitab Al-Ruh oleh Imam Ibnu Qayyim halaman 11-13 )

    Sehingga dari nash dan bukti di atas bahwa membaca Al-Qur’an di pemakaman itu bukanlah sesuatu yang bid’ah tetapi sesuatu yang boleh dilakukan dan bahkan sunnah karena para Sahabat Beliau SAW baik itu sahabat Muhajirin ataupun Anshar melakukannya.

    maka wahai saudara ku, mari kita berlindung kepada Allah dan semoga kita di jauhkan dari orang-orang yang sok tahu seperti manusia yang memposting artikel ini..
    akhifa danie santri aceh, aceh adalah salah satu bagian umat muslim indonesia, yang menjadikan Tahlilan, yasinan, samadiyah, dan kami orang aceh asli selalu membaca qur’an saat kami ziarah kubur, karena yaa sudah tradisi… karena memang tidak di larang…
    dan perlu di kethui ketika di pulau jawa manusianya masih menyembah dewa-dewa, orang aceh sudah mengenal Allah dan Rasulnya, jadi tidak perlu di ragukan lagi ke aslian aliran islamnya.

    1. saya orang awam yang tidak seberuntung anda yang memiliki pengetahuan agama lebih, hanya saja saya merasa alangkah indahnya jika penyampaian pendapat anda lebih santun, sebagaimana adab yang saya yakin diajarkan di pesantren anda.
      maaf, jika saya harus menyampaikan ini, saya rasa kalimat penutup anda agaknya irrelevan, saya rasa ketaatan seseorang/komunitas tidak bisa diukur dari seberapa lama telah ‘berkenalan’ dengan Allah dan Rasulnya :), bisa jadi mualaf yang baru mengenal Islam lebih kaffah dalam menjalankan agama daripada seseorang yang telah mengenal Islam sejak kecil.

    2. “dan perlu di kethui ketika di pulau jawa manusianya masih menyembah
      dewa-dewa, orang aceh sudah mengenal Allah dan Rasulnya, jadi tidak
      perlu di ragukan lagi ke aslian aliran islamnya”

      Menurut pendapat saya kalimat ini sungguh kurang pantas untuk disampaikan dan tidak dapat dijadikan hujjah untuk suatu khilafiyah mengenai pandangan fikih.

      Saya tidak mempunyai kapasitas keilmuan untuk menilai khilafiyah kedudukan pahala pembacaan ayat2 al-qur’an untuk mayit, tetapi rasanya akan lebih indah apabila penyampaian hujjah lebih menggunakan kata2 yang santun sehingga tidak menimbulkan pemaknaan pendapat yang bersifat “ana khoiru minkum (saya lebih baik dr kamu)”.

      Maaf apabila ada perkataan saya yang kurang berkenan.

      Wallahu a’lam bish-shawab

  5. Assalamualaikum, Mohon Penjelasan mengenai Dalil ini, apakah Memang Mayit tidak mendapatkan apa2 ketika di bacakan ayat-ayat Al Quran : Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa yang
    mendatangi pekuburan lalu membaca surat Yasin, maka pada hari itu Allah
    meringankan siksaan mereka, dan bagi yang membacanya mendapat kebaikan
    sejumlah penghuni kubur di pekuburan itu.” (Tafsir Nur Ats-tsaqalayn
    4/373).

    1. Waalaikumussalam

      Wallahu a’lam spnya riwayat tsb bermasalah

      Muhammad Abduh Tuasikal
      Rumaysho.com via Iphone 4

      في ٢٣‏/١٠‏/٢٠١٢، الساعة ٧:٠٤ ص، كتب “Disqus” :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button