Jalan Kebenaran

Standar Negara Maju dan Bahagia Menurut Perspektif Al-Qur’an

Negara yang disebut maju dan bahagia dalam pandangan Al-Qur’an memiliki kriteria yang berbeda dari definisi umum negara maju, seperti kemajuan teknologi atau standar material lainnya. Dalam Al-Qur’an, kemajuan dan kebahagiaan suatu negara sangat berkaitan dengan keberkahan yang Allah berikan, yang akan tercurah ketika penduduk negeri itu beriman dan bertakwa.

Misalnya, jika kita ditanya negara mana yang paling maju, mungkin kita langsung menyebut Amerika, China, atau Jepang. Sementara untuk negara yang paling bahagia, Finlandia sering kali menjadi jawaban karena negara ini sudah enam tahun berturut-turut berada di puncak peringkat negara paling bahagia di dunia. Indonesia sendiri berada di peringkat ke-84 dari total 137 negara, dengan skor 5.277.

Salah satu alasan utama kebahagiaan Finlandia adalah karena ketimpangan pendapatan yang rendah, adanya dukungan sosial yang tinggi, kebebasan individu untuk mengambil keputusan, tingkat korupsi yang rendah, serta sistem kesehatan publik yang efektif dan transportasi umum yang andal. Ini semua menunjukkan kualitas hidup yang baik di sana.

Namun, menurut Al-Qur’an, standar kemajuan dan kebahagiaan sejati terletak pada iman dan takwa, bukan semata pada standar material. Dalam ayat disebutkan,

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raf: 96)

Syaikh As-Sa’di rahimahullah dalam kitab tafsinya menyatakan, “Kemudian Allah menyebutkan bahwa penduduk negeri-negeri, jika mereka beriman dengan hati mereka dengan iman yang benar yang dibuktikan dengan amal perbuatan, dan mereka menjaga takwa kepada Allah, baik secara lahir maupun batin dengan meninggalkan segala yang diharamkan oleh Allah, maka Allah akan melimpahkan berkah dari langit dan bumi kepada mereka. Dia akan menurunkan hujan secara deras bagi mereka dan menumbuhkan dari bumi apa yang mereka butuhkan untuk hidup, begitu juga yang dibutuhkan oleh hewan ternak mereka, dalam kehidupan yang paling subur dan rezeki yang paling melimpah, tanpa kesulitan, kerja keras, ataupun keletihan.”

Inilah kriteria sejati sebuah negara yang maju dan bahagia menurut perspektif Al-Qur’an.

Kesimpulan: Dalam pandangan Al-Qur’an, kemajuan dan kebahagiaan suatu negara tidak diukur dari standar material seperti kemajuan teknologi atau standar ekonomi, melainkan dari keberkahan yang Allah limpahkan kepada negeri tersebut. Berkah ini akan tercurah ketika penduduknya beriman dan bertakwa kepada Allah, yang ditandai dengan menjauhi larangan-Nya dan melaksanakan amal kebaikan secara lahir dan batin.

Artikel yang Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Prove your humanity: 10   +   2   =  

Back to top button