Tafsir Surah Al-Ghasyiyah: Peringatan Kiamat, Azab Neraka, dan Nikmat Surga
Surat Al-Ghasyiyah (surah ke-88) menggambarkan dahsyatnya Hari Kiamat yang meliputi seluruh makhluk. Pada hari itu, golongan celaka akan tertunduk hina, kelelahan dalam siksaan neraka, diberi minuman air mendidih, dan makanan dari pohon berduri yang tak mengenyangkan. Sementara itu, golongan beruntung menikmati kenikmatan surga, wajah mereka berseri-seri, duduk di tempat yang tinggi, menikmati buah-buahan, dan minuman yang nikmat. Allah mengajak manusia merenungi tanda-tanda kebesaran-Nya dalam penciptaan unta, langit, gunung, dan bumi. Nabi Muhammad diperintahkan hanya untuk menyampaikan peringatan, karena hakikat pembalasan ada di tangan Allah. Kepada-Nya segala makhluk akan kembali dan menerima balasan sesuai amal perbuatan.
Tafsir Ayat 1-7: Gambaran Hari Kiamat dan Keadaan Penghuninya
Allah Ta’ala berfirman:
هلْ أَتَىكَ حَدِيُثُ الْغَاشِيَةِ
“Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?”
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ
“Banyak muka pada hari itu tunduk terhina,”
عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ
“Bekerja keras lagi kepayahan,”
تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً
“Memasuki api yang sangat panas (neraka),”
تُسْقَى مِنْ عَيْنٍ آنِيَةٍ
“Diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas.”
لَّيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِنْ ضَرِيعٍ
“Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri,”
لَا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِيْ مِنْ جُوعٍ
“Yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.”(QS. Al-Ghasyiyyah: 1-7)
Makna Ayat Menurut Tafsir Ulama
1. Hari Kiamat yang Meliputi Segala Makhluk
Menurut Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Zubdatut Tafsir, kata Al-Ghasyiyah berarti sesuatu yang meliputi seluruh makhluk dengan kedahsyatannya. Ini adalah salah satu nama bagi Hari Kiamat, karena hari itu akan meliputi manusia dengan ketakutan dan kengerian yang luar biasa.
2. Keadaan Orang-Orang yang Celaka di Hari Kiamat
Allah menyebutkan golongan orang-orang yang celaka di akhirat. Mereka adalah orang-orang yang:
- Wajahnya tunduk terhina karena mengalami siksa yang pedih.
- Mereka merasa lelah dan kepayahan, baik karena azab yang berat atau karena amal mereka di dunia yang sia-sia akibat tidak dilandasi iman.
- Mereka akan masuk ke dalam neraka yang panas membakar.
3. Makanan dan Minuman yang Menyiksa di Neraka
Para penghuni neraka akan diberikan minuman dari mata air yang sangat panas dan makanan yang berasal dari pohon berduri (dhari’). Makanan ini tidak memberi manfaat sama sekali, tidak bisa menghilangkan lapar, dan tidak bisa menggemukkan tubuh, hanya menambah penderitaan mereka.
Tadabur Ayat
1. Kengerian Hari Kiamat
Allah menggambarkan kedahsyatan Hari Kiamat yang akan meliputi seluruh makhluk. Ini menjadi pengingat bagi kita agar selalu mempersiapkan diri dengan amal saleh dan keimanan.
2. Peringatan bagi Orang yang Mengabaikan Akhirat
Banyak orang yang bekerja keras di dunia, namun amal mereka tidak bernilai di sisi Allah karena tidak dilandasi keimanan. Ini menunjukkan pentingnya melakukan amal dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan tuntunan syariat.
3. Azab yang Sangat Pedih bagi Penghuni Neraka
Ayat-ayat ini menampilkan gambaran mengerikan tentang penghuni neraka: mereka diberi minuman yang mendidih dan makanan yang sama sekali tidak menghilangkan rasa lapar. Ini menjadi peringatan agar kita menjauhi segala perbuatan yang bisa membawa kepada siksa tersebut.
4. Motivasi untuk Mencari Keselamatan Akhirat
Setelah mengetahui gambaran siksa neraka, kita harus semakin termotivasi untuk mencari keselamatan di akhirat dengan memperbanyak amal saleh, meningkatkan iman, serta menjauhi perbuatan yang dilarang oleh Allah.
Semoga kita termasuk golongan yang selamat dari azab neraka dan mendapatkan rahmat Allah di akhirat. Aamiin.
Tafsir Ayat 8-16: Gambaran Kebahagiaan Penghuni Surga
Allah Ta’ala berfirman:
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاعِمَةٌ
“Banyak muka pada hari itu berseri-seri,”
لِّسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ
“Merasa senang karena usahanya,”
فِى جَنَّةٍ عَالِيَةٍ
“Dalam surga yang tinggi,”
لَّا تَسْمَعُ فِيهَا لَٰغِيَةً
“Tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna.”
فِيهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ
“Di dalamnya ada mata air yang mengalir.”
فِيهَا سُرُرٌ مَّرْفُوعَةٌ
“Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan,”
وَأَكْوَابٌ مَّوْضُوعَةٌ
“Dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya),”
وَنَمَارِقُ مَصْفُوفَةٌ
“Dan bantal-bantal sandaran yang tersusun,”
وَزَرَابِىُّ مَبْثُوثَةٌ
“Dan permadani-permadani yang terhampar.”(QS. Al-Ghasyiyah: 8-16)
Makna Ayat Menurut Tafsir Ulama
1. Wajah-Wajah yang Berseri-Seri di Akhirat
Ayat ini menggambarkan keadaan orang-orang yang berbahagia di hari kiamat. Mereka adalah orang-orang yang:
- Wajahnya berseri-seri karena penuh kebahagiaan.
- Mereka merasa puas atas amal saleh yang telah mereka lakukan di dunia.
- Mereka mendapatkan balasan terbaik berupa surga yang tinggi derajatnya.
2. Surga yang Tinggi dan Penuh Kenikmatan
Allah menjelaskan bahwa surga memiliki berbagai kenikmatan yang luar biasa, di antaranya:
- Tidak ada perkataan sia-sia: Semua pembicaraan di surga adalah perkataan yang baik dan menyenangkan.
- Mata air yang mengalir: Penghuni surga dapat menikmati air yang mengalir dengan jernih dan segar.
- Tahta yang ditinggikan: Mereka memiliki tempat duduk yang megah dan nyaman.
- Gelas-gelas yang tersedia: Minuman tersedia kapan saja tanpa perlu mencari atau meminta.
- Bantal-bantal yang tersusun rapi: Ini menambah kenyamanan bagi mereka yang beristirahat.
- Permadani-permadani yang terhampar: Surga dihiasi dengan permadani yang indah, menambah keindahan tempat tinggal mereka.
Tadabur Ayat
1. Kebahagiaan Hakiki Bagi Orang Beriman
Allah menggambarkan kebahagiaan yang nyata bagi penghuni surga. Mereka berseri-seri karena amal mereka diterima, berbeda dengan orang-orang yang celaka yang disebut dalam ayat sebelumnya.
2. Pentingnya Beramal Saleh dengan Ikhlas
Orang-orang yang mendapatkan surga adalah mereka yang bersungguh-sungguh dalam ketaatan dan menjalankan amal saleh dengan niat yang tulus karena Allah.
3. Surga adalah Tempat yang Sempurna
Berbeda dengan kehidupan dunia yang penuh dengan kesulitan dan perkataan sia-sia, surga adalah tempat yang penuh dengan ketenangan, tanpa gangguan sedikit pun.
4. Motivasi untuk Mengejar Surga
Setelah melihat gambaran surga yang begitu indah, hendaknya kita semakin termotivasi untuk beribadah, memperbanyak amal saleh, dan menjauhi maksiat agar mendapatkan kebahagiaan abadi di akhirat.
Semoga kita termasuk golongan yang berbahagia di akhirat dan mendapatkan kenikmatan surga yang Allah janjikan. Aamiin.
Tafsir Ayat 17-20: Tanda-Tanda Kebesaran Allah di Alam Semesta
Allah Ta’ala berfirman:
أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, (QS. Al-Ghasyiyah: 17)
وَإِلَى الْسَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ
Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? (QS. Al-Ghasyiyah: 18)
وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ
Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? (QS. Al-Ghasyiyah: 19)
وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? (QS. Al-Ghasyiyah: 20)
Makna Ayat Menurut Tafsir Ulama
1. Mengamati Tanda-Tanda Kekuasaan Allah
Ayat ini mengajak manusia untuk merenungi ciptaan Allah yang menunjukkan kebesaran-Nya. Allah menyebut empat hal sebagai tanda kebesaran-Nya:
- Unta: Hewan yang luar biasa diciptakan dengan keistimewaan unik seperti mampu bertahan di padang pasir, membawa beban berat, dan memiliki sistem metabolisme yang menakjubkan.
- Langit: Diciptakan tanpa tiang, luas, dan tinggi tanpa batas, menjadi atap bagi kehidupan manusia.
- Gunung: Kokoh dan kuat, menjaga keseimbangan bumi agar tidak berguncang.
- Bumi: Dihamparkan dengan sempurna agar manusia bisa hidup di atasnya dengan nyaman.
2. Perenungan atas Alam Semesta
Allah menyeru manusia untuk berpikir dan memperhatikan penciptaan-Nya. Alam ini bukan terjadi secara kebetulan, melainkan sebagai bukti adanya Sang Pencipta yang Maha Kuasa. Allah menyuruh manusia untuk belajar dari alam agar semakin yakin akan keesaan dan kebesaran-Nya.
3. Bukti Ketuhanan dan Kebangkitan
Renungan terhadap penciptaan alam semesta membuktikan bahwa Allah memiliki kekuasaan mutlak. Jika Allah mampu menciptakan makhluk dengan begitu sempurna, maka menghidupkan kembali manusia di hari kiamat tentu mudah bagi-Nya. Ayat ini menjadi dalil kuat akan adanya kehidupan setelah mati.
Tadabur Ayat
1. Pentingnya Berpikir dan Merenung
Allah mengajak manusia untuk tidak hanya hidup secara mekanis, tetapi juga untuk merenungi kebesaran-Nya. Setiap makhluk di dunia ini memiliki tujuan dan keindahan yang bisa kita ambil pelajaran darinya.
2. Mengakui Keagungan Allah
Dengan mengamati ciptaan Allah, kita semakin memahami bahwa segala sesuatu di dunia ini diciptakan dengan aturan dan keseimbangan yang sempurna. Ini menguatkan keyakinan kita bahwa hanya Allah yang berhak disembah.
3. Motivasi untuk Bersyukur dan Beribadah
Melihat alam semesta yang begitu luas dan sempurna seharusnya membuat kita semakin bersyukur atas segala nikmat Allah. Semakin kita memahami kebesaran Allah, semakin kita terdorong untuk taat dan beribadah kepada-Nya.
Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu mengambil hikmah dari tanda-tanda kebesaran Allah dan semakin dekat kepada-Nya. Aamiin.
Tafsir Ayat 21-26: Peringatan dan Hari Pembalasan
Allah Ta’ala berfirman:
فَذَكِّرْ إِنَّمَآ أَنتَ مُذَكِّرٌ
“Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.” (QS. Al-Ghasyiyah: 21)
لَّسْتَ عَلَيْهِم بِمُصَيْطِرٍ
“Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka,” (QS. Al-Ghasyiyah: 22)
إِلَّا مَن تَوَلَّىٰ وَكَفَرَ
“Tetapi orang yang berpaling dan kafir,” (QS. Al-Ghasyiyah: 23)
فَيُعَذِّبُهُ ٱللَّهُ ٱلْعَذَابَ ٱلْأَكْبَرَ
“Maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar.” (QS. Al-Ghasyiyah: 24)
إِنَّ إِلَيْنَآ إِيَابَهُمْ
“Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka,” (QS. Al-Ghasyiyah: 25)
ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُم
“Kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” (QS. Al-Ghasyiyah: 26)
Makna Ayat Menurut Tafsir Ulama
1. Kewajiban Rasul Hanya Memberikan Peringatan
Allah memerintahkan Rasulullah ﷺ untuk menyampaikan kebenaran kepada manusia tanpa merasa terbebani jika mereka menolak. Rasul tidak memiliki kewajiban untuk memaksa mereka beriman, karena tugasnya hanya sebagai pemberi peringatan.
- Dakwah adalah tugas mulia: Seorang da’i atau pendakwah tidak boleh putus asa jika dakwahnya ditolak. Hidayah adalah hak prerogatif Allah.
- Setiap manusia memiliki pilihan: Islam tidak memaksa seseorang untuk beriman, tetapi manusia diberi kebebasan memilih dengan konsekuensi masing-masing.
2. Ancaman Bagi Orang yang Berpaling dan Kafir
Allah menjelaskan bahwa bagi mereka yang berpaling dari petunjuk dan tetap dalam kekafiran, azab besar menanti mereka. Ini adalah peringatan agar manusia tidak mengabaikan kebenaran.
- Peringatan serius: Orang yang sengaja menolak kebenaran akan menerima azab yang pedih di akhirat.
- Pentingnya mengikuti petunjuk Allah: Menolak kebenaran bukan hanya berdampak di dunia, tetapi juga di kehidupan setelah mati.
3. Kepastian Hari Pembalasan
Allah menegaskan bahwa semua manusia akan kembali kepada-Nya. Tidak ada seorang pun yang dapat menghindari perhitungan amal di hari kiamat.
- Setiap perbuatan akan dihisab: Baik kebaikan maupun keburukan akan diperhitungkan oleh Allah dengan keadilan sempurna.
- Allah adalah Hakim yang Maha Adil: Tidak ada satu pun amal manusia yang luput dari perhitungan-Nya.
Tadabur Ayat
1. Dakwah Harus Didasari Keikhlasan
Seorang da’i atau pendakwah tidak boleh merasa gagal ketika dakwahnya ditolak. Rasulullah ﷺ sendiri menghadapi banyak penolakan, tetapi beliau tetap sabar dalam menyampaikan risalah.
2. Konsekuensi Menolak Kebenaran
Orang yang memilih untuk berpaling dari kebenaran harus menyadari bahwa keputusan mereka membawa dampak besar di akhirat.
3. Kesadaran Akan Hari Akhir
Allah mengingatkan manusia agar selalu ingat bahwa kehidupan dunia bukan akhir dari segalanya. Hari pembalasan adalah kepastian yang tidak bisa dihindari.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah segala kebaikan menjadi sempurna.
–
13 Ramadhan 1446 H @ Pesantren Darush Sholihin
Artikel www.rumaysho.com