Orang Miskin yang Lebih Pantas Dibantu Bukanlah Pengemis
Siapakah orang miskin yang lebih pantas dibantu? Apakah para pengemis?
Allah Ta’ala berfirman,
لِلْفُقَرَاءِ الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِي الْأَرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسِيمَاهُمْ لَا يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا ۗ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
“(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.” (QS. Al-Baqarah: 273)
Baca juga:
Pelajaran dari ayat:
Berikanlah sedekah kalian kepada orang-orang-orang yang punya enam sifat–menurut Syaikh As-Sa’di–.
- Miskin.
- Yang kesibukannya berjihad di jalan Allah.
- Membuat mereka tidak sempat bekerja mencari rezeki.
- Orang yang tidak mengetahui keadaan mereka mengira bahwa mereka itu kaya karena enggan meminta-minta (punya sifat ‘iffah).
- Tetapi keadaan mereka yang sebenarnya diketahui oleh orang yang memperhatikan kondisi mereka melalui tanda-tanda yang ada pada tubuh dan pakaian mereka yang tampak membutuhkan bantuan.
- Di antara ciri mereka ialah mereka tidak seperti orang-orang miskin lainnya yang suka meminta-meminta kepada orang lain dengan sedikit memaksa.
Baca juga:
Sumber:
- Tafsir As-Sa’di
- Tafsir Al-Mukhtashar
Semoga jadi pagi penuh berkah dengan tadabur Al-Qur’an.
—
Catatan 4 Syawal 1442 H @ Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul DIY