Amalan

Doa Meminta Rahmat, Ampunan, Selamat dari Dosa

Doa ini berisi meminta rahmat, ampunan, selamat dari dosa. Walaupun haditsnya dhaif, namun secara makna bisa diamalkan.

Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Kitab Ad-Da’awaaat (16. Kitab Kumpulan Doa)

بَابُ الأَمْرِ بِالدُّعَاءِ وَفَضْلِهِ وَبَيَانِ جُمَلِ مِنْ أَدْعِيَّتِهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –

Bab 250. Perintah untuk berdoa dan keutamaan berdoa serta penjelasan beberapa doa dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Hadits #1493

وعن ابن مسعود – رضي الله عنه – قَالَ : كَانَ من دعاءِ رسُولِ الله – صلى الله عليه وسلم – : (( اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، والسَّلامَةَ مِنْ كُلِّ إثْمٍ، والغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ ، والفَوْزَ بالجَنَّةِ ، والنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ )) . رواه الحاكم أَبُو عبد الله ، وقال : (( حديث صحيح عَلَى شرط مسلمٍ )) .

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Di antara doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu: ALLOHUMMA INNI AS-ALUKA MUUJIBAATI ROHMATIK, WA ‘AZAAIMA MAGH-FIROTIK, WAS-SALAAMAH MIN KULLI ITSM, WAL GHONIIMAH MIN KULLI BIRR, WAL-FAUZA BIN JANNAH, WAN-NAJAAH MINAN-NAAR (artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu apa-apa yang dapat mendatangkan rahmat-Mu, kesungguhan mendapatkan ampunan-Mu, keselamatan dari semua dosa, memperoleh semua kebaikan, memperoleh kemenangan dengan masuk surga, dan selamat dari api neraka).” (HR. Al-Hakim Abu ‘Abdillah. Ia mengatakan bahwa hadits ini sahih sesuai syarat Muslim) [HR. Al-Hakim, 1:525 dengan sanad wahin, di dalamnya ada Humaid Al-A’raj, ia seorang perawi matruk sebagaimana dikatakan oleh Ad-Daruquthni dan Abu Zur’ah, juga Adz-Dzahabi dan lainnya. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly menyatakan bahwa hadits ini dhaif jiddan. Lihat Bahjah An-Nazhirin, 2:525-526].

 

Faedah hadits

Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly menyatakan bahwa hadits ini dhaif jiddan sehingga tidak perlu dijadikan hujjah (argumen). Cukup hadits sahih saja yang jadi rujukan.

 

Referensi:

Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.

 

Baca Juga:


 

Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com

 

Artikel yang Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button