Faedah Surat Yasin: Masuk Neraka Karena Kekafiran
Bagaimana seseorang bisa masuk neraka, bagaiman dosa kekafiran? Bisa dilihat dalam bahasan surat Yasin kali ini.
Tafsir Surah Yasin
Ayat 63 – 64
هَذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (63) اصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ (64(
“Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam (dengannya). Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya.” (QS. Yasin: 63-64)
Penjelasan Ayat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika datang hari kiamat, Allah memerintahkan Jahannam, maka keluar darinya sekelompok orang yang nampak berkilau namun gelap. Allah Ta’ala berfirman,
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آَدَمَ أَنْ لَا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ (60) وَأَنِ اعْبُدُونِي هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ (61) وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلًّا كَثِيرًا أَفَلَمْ تَكُونُوا تَعْقِلُونَ (62(هَذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (63)
“Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”, dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus. Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebahagian besar di antaramu, maka apakah kamu tidak memikirkan? Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam (dengannya).” (QS. Yasin: 60-62)
Lalu dikatakan,
وَامْتَازُوا الْيَوْمَ أَيُّهَا الْمُجْرِمُونَ
“Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir), ‘Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat.’” (QS. Yasin: 59). Manusia ketika itu dipisah antara kafir dan beriman, lalu datang dalam keadaan berlutut, inilah yang disebutkan dalam ayat,
وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً ۚكُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَىٰ إِلَىٰ كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Jasiyah: 28) (Disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim. Disebutkan oleh Syaikh Musthafa Al-‘Adawi hafizhahullah dalam tahqiq terhadap Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 11:401, bahwa hadits ini dhaif jiddan)
Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim karya Ibnu Katsir, dikatakan pada orang kafir dari Bani Adam, sudah ditampakkan neraka Jahim untuk menjelekkannya, sehingga dikatakan “Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam (dengannya)”, maksudnya adalah para rasul telah datang mengingatkan kalian, namun kalian mendustakan mereka. Lalu disebutkan, “Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya”, ayat ini seperti firman Allah,
يَوْمَ يُدَعُّونَ إِلَىٰ نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّاهَٰذِهِ النَّارُ الَّتِي كُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُونأَفَسِحْرٌ هَٰذَا أَمْ أَنْتُمْ لَا تُبْصِرُونَ
“Pada hari mereka didorong ke neraka Jahannam dengan sekuat-kuatnya. (Dikatakan kepada mereka), ‘Inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya.’ Maka apakah ini sihir? Ataukah kamu tidak melihat?” (QS. Ath-Thuur: 13-15)
Faedah Ayat
- Neraka ini diancam bagi orang-orang kafir dari keturunan Adam. Hal ini untuk menakut-nakuti mereka yang telah mendustakan para Rasul.
- Ada beberapa nama neraka: Jahim, Jahannam, Lazhaa, Sa’iir, Saqar, Huthomah, Haawiyah
- Sebab masuk neraka dari ayat ini adalah karena kufur terhadap ayat-ayat Allah dan mendustakan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Demikian dinyatakan oleh Syaikh As-Sa’di dalam kitab tafsirnya.
Nama-Nama Neraka
Kufur dan Syirik
Kufur adalah menolak kebenaran. Secara Bahasa, kufur berarti menutupi. Adapun syirik adalah memalingkan suatu ibadah kepada selain Allah.
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Syirik dan kufur kadang dimaknakan sama yaitu ingkar kepada Allah. Namun kadang pula dibedakan, yang dimaksud syirik adalah bentuk ibadah kepada berhala dan makhluk lainnya. Namun orang yang berbuat syirik itu sejatinya mengenal Allah sebagaimana keadaan kaum kafir Quraisy. Sedangkan kufur lebih umum daripada syirik.” Lihat Syarh Shahih Muslim, 2:71.
Mufti Kerajaan Saudi Arabia di masa lampau, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah menyatakan bahwa kufur adalah menolak kebenaran. Contohnya, menolak wajibnya shalat, menolak wajibnya zakat, menolak wajibnya puasa Ramadhan, menolak wajibnya haji ketika mampu, atau menolak wajibnya berbakti pada orang tua, dan semisal itu. Contoh lainnya pula, menolak haramnya zina, menolak haramnya minum minuman keras, menolak haramnya durhaka pada orang tua, atau semisalnya. Adapun syirik adalah memalingkan ibadah kepada selain Allah. Contohnya, istighatsah atau berdoa meminta tolong diangkatnya musibah kepada orang yang telah meninggal dunia, yang ghaib (tidak ada), kepada jin, patung, bintang, atau semacam itu. Contoh bentuk syirik pula adalah menyembelih dan bernazar kepada selain Allah. Dan boleh kita menyebut orang kafir itu musyrik atau menyebut orang musyrik dengan istilah kafir. (Dinukil dari Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab, no. 67626).
Semoga Allah beri taufik dan hidayah. Semoga kita diselamatkan dari api neraka.
Referensi:
- Al-Jannah wa An-Naar. Cetakan ke-13, tahun 1423 H. Prof. Dr. ‘Umar Sulaiman Al-Asyqar. hlm. 26.
- Fatawa Al-Islam Sual wa Jawab, no. 8578: https://islamqa.info/ar/8578dan no. 67626: https://islamqa.info/ar/67626, oleh Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid.
- Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim. Cetakan pertama, Tahun 1431 H. Ibnu Katsir. Tahqiq: Abu Ishaq Al-Huwaini. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.
- Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim. Cetakan pertama, Tahun 1438 H. Ibnu Katsir. Tahqiq: Musthafa Al-‘Adawi. Penerbit Dar Ibnu Rajab.
- Tafsir Al-Qur’an Al-Karim – Surat Yasin. Cetakan kedua, Tahun 1424 H. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin. Penerbit Dar Ats-Tsuraya.
- Tafsir As-Sa’di.Cetakan kedua, Tahun 1433 H. Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di. Penerbit Muassasah Ar-Risalah. Hlm. 739.
—
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com