Ayyam Malumaat
Di dalam ayat Al-Qur’an, ada disebut tentang ayyam ma’lumaat. Apa maksudnya?
Tentang ayat,
لِّيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّن بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ
“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.” (QS. Al-Hajj: 28)
Di situ disebut “menyebut nama Allah di hari yang ditentukan (ayyam ma’lumaat)”, kebanyakan ulama menyebutkan yang dimaksud adalah 10 hari pertama Dzulhijjah.
Yang dimaksud ‘ayyam ma’lumaat’ (hari-hari yang tertentu) terdapat beberapa pendapat di antara para ulama seperti pendapat Imam Asy Syafi’i. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Ada pula yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah sembilan hari pertama Dzulhijjah seperti pendapat Abu Musa Al Asy’ari. Dari Naafi’, dari Ibnu ‘Umar mengatakan bahwa yang dimaksud adalah hari Idul Adha dan tiga hari setelahnya. Dari ‘Aufi dari Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud adalah hari-hari tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah). Dari Abu Sholih dari Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud adalah lima hari, dimulai dari yaumut tarwiyah (8 Dzulhijjah). Ada pula yang memaksudkan tiga hari dimulai dari hari Arofah (9 Dzulhijjah) seperti pendapat Imam Malik bin Anas.
Adapun yang dimaksud dzikir di sini adalah tasmiyah (membaca bismillah) ketika melakukan penyembelihan qurban. Karena dalam ayat disebutkan “supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak”.
Adapun Al Qodhi Abu Ya’la menyatakan bahwa yang dimaksud dzkir di sini adalah dzikir ketika penyembelihan hadyu yang wajib seperti damm wajib untuk manasik tamattu’ dan qiron. Begitu pula bisa dimaksudkan adalah dzikir ketika melempar jumroh dan takbir pada hari tasyriq karena ayat tersebut sifatnya umum.
Abu ‘Utsman An-Nahdi mengatakan, mereka dahulu sangat mengagungkan sepuluh hari yang ada tiga yaitu sepuluh hari pertama dari bulan Muharram, sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah, dan sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.
(Dinukil dari Syaikh Al-Munajjid dalam Channel Telegramnya, juga tulisan ajakan berhaji (3))
—
Jangan lupa …
1- Perbanyak takbir mutlak di 10 hari pertama Dzulhijjah.
2- Lakukan puasa sunnah 1 – 9 Dzulhijjah, lebih-lebih lagi pada puasa Arafah 9 Dzulhijjah.
3- Perbanyak amal shalih seperti sedekah.
* Info:
Perluasan Masjid Jami’ Al-Adha Pesantren Darush Sholihih butuh dana menurut RAB: DUA KOMA EMPAT MILYAR RUPIAH.
Silakan lihat info lengkapnya: https://rumaysho.com/14187-masjid-pesantren-ds-dan-masjid-liang-ambon-butuh-2-milyar.html
—
@ Citilink Jogja – Jakarta, Senin, 3 Dzulhijjah 1437 H
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Rumaysho.Com, Channel Telegram @RumayshoCom, @DarushSholihin, @UntaianNasihat, @RemajaIslam
Biar membuka Rumaysho.Com mudah, downloadlah aplikasi Rumaysho.Com lewat Play Store di sini.