Ilmu Ushul
-
Kaedah Fikih (29): Siapa yang Melakukan Suatu Amal, Ia Berhak Mendapatkan Balasan
Siapa saja yang melakukan suatu amal, ia berhak mendapatkan balasan. Ini adalah salah satu kaedah/ kaidah fikih yang disampaikan oleh…
Baca Selengkapnya » -
Kaedah Fikih (28): Hukum itu Berlaku Hingga Terpenuhi Syarat dan Hilangnya Penghalang
Syarat dan penghalang hukum, ini kaidah fikih yang penting dipelajari.
Baca Selengkapnya » -
Kaidah Jual Beli yang Mendukung Maksiat
Apa ada kaidah baku yang bisa membantu dalam memahami jual beli barang haram dan jual beli yang digunakan untuk perbuatan…
Baca Selengkapnya » -
Kaedah Fikih (27): Kata yang Memberikan Makna Umum
Kita lanjutkan lagi bahasan kaedah fikih Syaikh As-Sa'di. Bahasan kali ini agak berat karena terkait dengan bahasa Arab. Mungkin yang…
Baca Selengkapnya » -
Hadits Arbain #39: Tidak Sengaja, Lupa, Dipaksa Berarti Tidak Terkena Dosa
Tidak sengaja, lupa, dipaksa tidak terkena dosa, apa maksudnya? Yuk kita kaji dari hadits Arbain #39 kali ini.
Baca Selengkapnya » -
Makruh Dibolehkan Ketika Ada Hajat
Ada kaedah, perkara makruh itu dibolehkan ketika ada hajat (kebutuhan).
Baca Selengkapnya » -
Kaedah Fikih (26): Merusak Tetapi Tidak Perlu Ganti Rugi
Asalnya merusak barang orang lain itu dituntut ganti rugi kecuali pada beberapa kasus, ada yang tidak dituntut ganti rugi. Hal…
Baca Selengkapnya » -
Hadits Arbain #32: Tidak Boleh Memberikan Mudarat Sengaja ataupun Tidak
Tidak boleh memberikan mudarat sengaja atau pun tidak.
Baca Selengkapnya » -
Kaedah Fikih (25): Pengharaman dalam Zat dan Syarat Ibadah
Pengharaman jika kaitannya pada zat dan syarat ibadah, maka akan merusak ibadah.
Baca Selengkapnya » -
Mengenal Syarat Shalat dari Kitab Bulughul Maram Ibnu Hajar
Kali ini kita melihat bahasan Bulughul Maram dari Ibnu Hajar tentang syarat shalat. Apa sih yang dimaksud syarat shalat? Apa…
Baca Selengkapnya » -
Apa itu Kaedah Fikih dan Manfaat Mempelajarinya?
Apa itu kaedah fikih dan apa manfaat mempelajarinya?
Baca Selengkapnya » -
Kaedah Fikih (24): Terburu-Buru Sebelum Waktunya, Akhirnya Tidak Dapat
Ini kaedah yang bagus sekali untuk dipelajari. Masih belajar dari kaedah fikih Syaikh As-Sa'di: Siapa yang terburu-buru sebelum waktunya, maka…
Baca Selengkapnya » -
Kaedah Fikih (22): Bila Jadi Pengikut Berbeda dengan Berdiri Sendiri
“Ada yang dihukumi boleh ketika jadi pengikut, namun tidak boleh ketika berdiri sendiri.” Ini kaedah fikih yang kita pelajari saat…
Baca Selengkapnya » -
Kaedah: Qadha Shalat Safar Saat Mukim
Bagaimana kalau kita lupa melakukan shalat ketika safar, lalu ingin diqadha ketika mukim?
Baca Selengkapnya » -
Rahasia Walau Uzur Tetap Dapat Pahala
Ini rahasianya, walau kita sakit tetap dapat pahala seperti beramal ketika sehat. Bagaimana bisa?
Baca Selengkapnya » -
Kaedah Fikih (21): Kalau Lupa Bagaimana?
Bagaimana kalau seseorang lupa? Lupa mengerjakan shalat, atau lupa makan saat puasa, bagaimana hukumnya?
Baca Selengkapnya » -
Diancam Murtad
Bagaimana jika ada yang dipaksa dengan ancaman dibunuh untuk mengucapkan kalimat kufur, lantas ia mengucapkannya? Atau bagaimana jika ia dipaksa…
Baca Selengkapnya » -
Kaedah Fikih (20): Dipaksa, Tidak Dikenai Dosa
Kalau dipaksa, maka tidak dikenai dosa. Maksudnya bagaimana? Syaikh As-Sa’di rahimahullah dalam bait sya’irnya berkata, وَالخَطَاءُ وَالإِكْرَاهُ وَالنِّسْيَانُ أَسْقَطَهُ…
Baca Selengkapnya »