Jalan Kebenaran

Antara Bid’ah dan Amalan yang Menyelisihi Sunnah

Bid’ah dan amalan yang menyelisihi sunnah (tuntunan Rasul) adalah sesuatu yang patut dibedakan. Tidak setiap amalan yang menyelisihi tuntunan Rasul dikategorikan bid’ah.

Menurut para ulama, bid’ah adalah sesuatu yang menyelisihi sunnah dan menjadi kelaziman (keharusan).

Misalnya, setelah shalat wajib ada yang mengangkat tangan untuk berdo’a, apakah hal ini termasuk bid’ah ataukah hal yang menyelisihi sunnah?

Di sini perlu dilihat, apakah amalan tersebut jadi rutinitas (kelaziman) ataukah tidak?

Jika dikerjakan secara rutin dan jadi kelaziman, maka sebagaimana definisi di atas, hal tersebut termasuk bid’ah karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah merutinkannya. Namun jika tidak dijadikan kelaziman, sesekali saja diamalkan, kadang dilakukan, kadang tidak, maka seperti itu hanyalah menyelisihi tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak tergolong bid’ah.

Demikian faedah dari Syaikh Sholih bin ‘Abdul ‘Aziz Alu Syaikh dalam Syarh Fadhlil Islam, hal. 98.

Moga kita semakin cerdas dalam memahami bid’ah atau setiap amalan yang tiada tuntunan. Wallahu waliyyut taufiq.


Baca Juga: Adab Terhadap Rasulullah, Tidak Boleh Menyelisihi Perintahnya

@ Pasar Sapi Imogiri –saat dinner-, Bantul, 29 Jumadal Akhiroh 1434 H

www.rumaysho.com

Silakan follow status kami via Twitter @RumayshoCom, FB Muhammad Abduh Tuasikal dan FB Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat

Artikel yang Terkait

Satu Komentar

  1. bagaimana kaidah memahami sesuatu, termasuk apakah itu bid’ah atau bukan? apakah boleh berdasarkan pemahaman masing-masing individu atau mengikuti pemahaman salaf sebagai orang yang benar-benar berilmu? bagaimana jika ada ulama kholaf yang menyelisihinya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button