Metode Belajar Fikih
Sebagian orang dalam mempelajari kitab fikih terlalu berlama-lama dalam menguasai suatu permasalahan, sampai terlalu menelusuri begitu jauh perselisihan para ulama dalam suatu masalah. Padahal bab fikih begitu banyak dan para ulama sudah menyusun bab per bab, mulai dari permasalahan ibadah, muamalah, keluarga, hukum jinayat, dll. Kiat yang paling bagus adalah kita menguasai seluruh bab fikih secara singkat bab per bab, namun sudah menyangkut permasalahan yang penting. Inilah cara yang banyak ditempuh oleh para ulama fikih dari berbagai madzhab.
Syaikh Dr. ‘Abdus Salam Asy Syuwai’ir berkata:
Mempelajari fikih atau ilmu secara umum bisa dengan menempuh dua jalan:
1. Menguasai per bab fikih secara sempurna.
2. Menguasai permasalah-permasalahan setiap bab, tanpa menguasai bab secara sempurna.
Namun yang lebih bagus adalah menguasai fikih dari bab per bab.
Abu Musa Al Madini berkata, “Jika engkau ingin mengetahui ilmu dan lebih paham permasalahan-permasalahan di dalamnya, mulailah dengan menguasai bab-bab fikih.”
Al Hasan Al Bashri berkata, “Aku menguasai beberapa bab dalam suatu ilmu lebih aku sukai dari melakukan beberapa amalan ketaatan.”
[Faedah dari Dauroh Syaikh ‘Abdus Salam Asy Syuwai’ir mengenai Masail wa Ahkam fil Janaiz, 27/5/1431 H, lihat link di sini]***
Syaikh Dr. ‘Abdus Salam bin Muhammad Asy Syuwai’ir adalah lulusan doktoral terbaik dari Ma’had Al ‘Ali lil Qodho’ (sekolah tinggi untuk para hakim) yang merupakan cabang Jami’atul Imam Muhammad bin Su’ud. Beliau adalah Ustadz (gelar pendidikan, yang dimaksud adalah professor) di Ma’had Al ‘Aali lilqodho’. Beliau adalah di antara murid Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah. Beliau adalah ulama yang fakih dan tidak diragukan lagi kecerdasan beliau dalam ilmu dan terlihat begitu tawadhu’. Kalau seseorang melihatnya, maka ia akan menyangka bahwa Syaikh masih berusia kisaran 30 tahunan. Begitu pula yang kami sangka.
***
Sangat disayangkan di negeri kita, kurang mengikuti saran para ulama di atas. Kebanyakan pelajaran fikih yang ada cuma terbatas pada bab thoharoh, shalat dan puasa. Namun untuk masalah lainnya sangat jarang ditemukan. Sedikit di antara para ustadz yang membahas secara tuntas sampai masalah muamalah, nikah, talak, waris, makanan, jinayat, hukum had, dst.
Semoga Allah memberikan kita keistiqomahan dalam menggali ilmu, beramal dan berdakwah.
@ Ummul Hamam, Riyadh, KSA, 4 Sya’ban 1433 H
Baca Juga: