Tuduhan Keji Syi’ah terhadap Al Qur’an Kaum Muslimin
Inilah salah satu akidah sesat kaum Rafidhah (baca: Syi’ah). Mereka menganggap bahwa Al Qur’an yang saat ini ada di tengah-tengah kita bukanlah Al Qur’an yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rafidhah mengatakan bahwa Al Qur’an yang ada saat ini telah diubah dan diganti bahkan ada yang ditambah dan ada pula yang dikurangi. Klaim inilah yang dinyatakan oleh mayoritas ulama hadits Syi’ah yaitu Al Qur’an yang ada telah mengalami tahrif (penyelewengan) sebagaimana disebutkan oleh ulama Syi’ah sendiri, di antaranya An Nuuri At Thabarsi dalam kitabnya “Fash-lul Khitob fii Tahrif Kitab Robbil Arbab” (hal. 32).
Sekarang kita akan melihat bukti langsung dari kitab Syi’ah tentang pernyataan mereka di atas mengenai Al Qur’an yang ada di tengah-tengah kaum muslimin saat ini.
[1] Muhammad bin Ya’qub Al Kalini berkata dalam Ushulul Kaafi pada Bab “Tidak ada yang mengumpulkan seluruh Al Qur’an selain seorang imam”.
Dari Jabir, aku mendengar Abu Ja’far berkata, “Barangsiapa menganggap bahwa seseorang bisa mengumpulkan seluruh isi Al Qur’an yang Allah turunkan maka ia telah berdusta. Tidak ada yang bisa mengumpulkan dan menjaga Al Qur’an sebagaimana yang Allah turunkan selain ‘Ali bin Abi Tholib dan para imam setelahnya” (Ushulul Kaafi, Al Kulaini, 1: 228).
***
Lihatlah bagaimana orang Syi’ah menganggap bahwa Al Qur’an yang ada di tengah-tengah kita belum sempurna. Dan lihatlah bagaimana pengkultusan mereka terhadap ‘Ali yang menyatakan bahwa hanya ‘Ali bin Abi Tholib yang bisa mengumpulkan Al Qur’an. Secara langsung orang Syi’ah telah membantah firman Allah Ta’ala,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al Maidah: 3). Ayat ini menunjukkan bahwa Islam telah sempurna, begitu pula Al Qur’an.
[2] Dari Hisyam bin Salim, dari ‘Abu ‘Abdillah ‘alaihis salam, ia berkata, “Al Qur’an yang dibawa oleh Jibril ‘alaihis salam kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam terdapat 17.000 ayat” (Ushulul Kaafi, Al Kulaini, 2: 634).
***
Padahal jumlah ayat Al Qur’an –yang disepakati- adalah 6200 ayat dan diperselisihkan lebihnya. Ini artinya kaum Rafidhah mengklaim bahwa Al Qur’an yang sebenarnya ada tiga kali dari Al Qur’an yang ada saat ini. Mushaf ini mereka sebut dengan mushaf Fathimah. Semoga Allah melindungi kita dari kesesatan mereka.
[3] Dalam kitab Minhaj Al Baro’ah Syarh Nahjul Balaghoh (2: 216) oleh Habibullah Al Khowai disebutkan, “Lafazh aali Muhammad wa aali ‘Ali (bin Abi Tholib) –keluarga Muhammad dan keluarga ‘Ali- telah terhapus dari Al Qur’an”.
***
Lihatlah pula bagaimana tuduhan keji Syi’ah sampai menyatakan bahwa Al Qur’an yang ada saat ini ada yang terhapus. Hal ini pun menunjukkan bagaimana pengkultusan mereka terhadap ‘Ali bin Abi Tholib.
[4] Kaum Syi’ah Imamiyah mengklaim bahwa dalam surat sebenarnya terdapat surat yang disebut Al Wilayah dimulai dengan ayat,
يا أيها الذين آمنوا آمنوا بالنورين
“Wahai orang-orang yang beriman kepada Nuroin”. Mereka menyatakan bahwa ‘Utsman bin ‘Affan (yang disebut Dzun Nuroin –karena mengawini dua puteri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam-) telah menghapus surat ini. (Fashlul Khitob, An Nuuri Ath Thabarsi, hal. 18)
***
Lihatlah bagaimana sampai orang Syi’ah bersuudzon pada ‘Utsman bin ‘Affan, sahabat yang mulia yang menikahi dua puteri Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Para ulama sampai mengatakan bahwa tidak ada yang menikahi dua puteri seorang Nabi seperti halnya ‘Utsman. Hal ini saja sudah menunjukkan kemuliaan beliau radhiyallahu ‘anhu.
[5] Kaum Syi’ah diperintahkan tetap membaca Al Qur’an yang ada di tengah-tengah kaum muslimin saat ini dalam shalat dan keadaan lainnya, juga mengamalkan hukumnya sampai datang suatu zaman di mana Al Qur’an di tengah kaum muslimin akan diangkat ke langit, lalu keluarlah Al Qur’an yang ditulis oleh Amirul Mukminin, lalu Al Qur’an tersebut yang dibaca dan hukumnya diamalkan. (Al Anwar An Ni’maniyyah, Ni’matullah Al Jazairi, 2: 363)
***
Itulah taqiyyah, kedustaan yang sering dibuat kaum Syi’ah demi menarik hati kaum muslimin lainnya. Mereka yakini Al Qur’an kaum muslimin keliru dan telah diubah-ubah. Namun dalam rangka menarik hati, mereka tetap membaca dan mengamalkannya. Tetapi di akhir zaman, Al Qur’an kaum muslimin akan diganti dengan Al Qur’an imam mereka, itulah yang dibaca dan diamalkan. Taqiyyah, menghalalkan dusta, itulah di antara ajaran pokok Syi’ah.
[6] Di antara akidah menyimpang Syi’ah mengenai Al Qur’an adalah mereka melarang untuk membaca surat Yusuf karena di dalamnya berisi fitnah dan memerintahkan membaca surat An Nuur karena di dalamnya berisi nasehat. (Al Furu’ minal Kaafi, Al Kulaini, 5: 516)
***
Dalam surat An Nuur, Allah membantah orang-orang yang menuduh ‘Aisyah –istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam– yang mulia dengan tuduhan keji yaitu berzina. Hal ini menunjukkan orang-orang Syi’ah sangat benci terhadap ‘Aisyah –puteri Abu Bakr- bahkan sebagian ulama mereka sampai mengkafirkan ‘Aisyah dan menyatakan ‘Aisyah itu di neraka. Na’udzu billahi min dzalik.
Semoga Allah melindungi kita dan keluarga kita dari kesesatan ajaran Syi’ah.
Wa billahit taufiq.
Baca Juga:
Referensi:
- Man Humu Asy Syi’ah Itsna ‘Asyariyyah, ‘Abdullah bin Muhammad As Salafi, dd-sunnah.net, cetakan pertama, 1428 H.
- Min ‘Aqoidi Asy Syi’ah, ‘Abdullah bin Muhammad As Salafi (dengan muqoddimah: Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz), dd-sunnah.net, cetakan ketiga, 1428 H.
@ Ummul Hamam, Riyadh, KSA, 24 Rabi’ut Tsani 1433 H
Kalau sudah jelas begitu penyimpangannya, kenapa masih dibelain oleh ketua2 ormas dan ketua2 Majlis Ulama Indonesia ? Apa mereka yg ngebelain tsb sudah diberi minum vitamin fulus ?
Alhamdulillah kita dapat pelajaran lagi, benarlah kata Allah, Innal insaana ladzoluumun kaffar, sesungguhnya manusia sangat dzolim dan kafir, AlQuran sudah dinikmati olehnya tapi mengaku bukan quran, mengapa sekarang masih mengaku beragama Islam, sudah sekalian copot saja dari Diinul Islam tidak perlu lagi nggak ada gunanya lagi, mengakuinya, kalau mereka akui bukan asli Quran, sudah dirasakan sudah dihidupkan, sudah dibaca sudah dinikmati, dasar manusia dzolim dan kafir(kata Allah), mengapa ? sama saja sudah diciptakan, dihidupkan sudah dinikmati rizqinya sudah diberikan istri anak-anak, dan cucunya, masih ditolak bukan dari Allah, manusia apa namanya, kayanya bukan manusia sifatnya, diberikan Allah jalan petunjuk sekarang dijalani, tidak mau mengakui pemberian-Nya, saya tidak mengerti SYI`AH itu apa yang jelas dalam AlQuran dan selama hidup Nabi saw serta sahabat yang 4 tak pernah tuh disebut nama SY`IAH dalam AlQuran dan Hadits Rasul, bagi saya biar saja terusin aja seperti itu, wahai para pengikut Syi`ah, anda mau jadi hewan kek, mau jadi setan kek, mau jadi Dajjal kek bukan urusanku, biar aja Allah yang ngurus, toh semua Allah sangat mengetahui apapun yang dikatakan dan diperbuatnya, aku tidak mau ambil pusing, nggak mau direpotin, sama orang-orang yang kaya begitu, sia-sia saja, sama saja ngomong sama orang sudah mati, ntar hantunya bisa merusak, karena aku bukan bicara dengan orang-orang yang anti Quran (orang-orang yang sudah mati), kita ini sedang belajar menjadi orang benar disisi Allah bukan disisi manusia, kita ini sedang menuju untuk masuk kelompok ASHH HAABUL YAMIIN, TIDAK KELOMPOK APAPUN DIDUNIA, dan memang hanya 1/3 saja manusia dahulu dan yang sekarang hanya sedikit sekali yang termasuk kelompok Ash haabul Yamiin (AlWaqi`ah.), kok begitu saja kita jadi repot, ogah ah mikirin kelompok yang nggak percaya AlQuran, udah deh kepada semua sobatt-sobat dan agan-agan barin aja( Idzaa lam tastathi` fashna` masyi`ta ) demikian sabda Rasulullah, kalau engkau mampu silahkan berbuatlah sekehendak perutmu ) trima kasih, shdaqollaahul `adziim.
Ya jelas sesat dan menyesatkan…..ulama2 terdahulu kita telah mengkafirkan syiah ..karna aqiadah mereka telah keluar dari islam…..namun sebagian ulama2 indonesia menyatakan tidak entah kenapa….entah karna mereka mendapatkan keuntungan dari segi ekonomi dari iran .hanya Allah yg maha tau….
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan
tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud)
untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan
yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri,
dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.”
Al Baqarah ayat 79
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap
Allah atau yang berkata: “Telah diwahyukan kepada saya”, padahal tidak ada
diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: “Saya akan menurunkan
seperti apa yang diturunkan Allah.” Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat
di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para
malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu” Di
hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu
mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu
menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.”
Al An’aam ayat 93
sungguh mengejutkan seandainya ajaran syiah memang seperti itu… kalau memang mereka spt itu bagaimana kedudukannya menurut agama islam, mohon penjelasan.