Tafsir Al Qur'an

Yahya yang Paham Al Kitab dan Berakhlak Mulia Sejak Kecil

Pelajaran dari Surat Maryam (seri 5): Yahya diajarkan Al Kitab (Taurat) sejak dini. Juga ia dikaruniai ketakwaan dan akhlak mulia, ia pun dikenal sebagai anak yang berbakti para orang tua. Sifat-sifat mulia sangat baik sekali dijadikan teladan untuk mendidik anak-anak kita saat ini.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ وَآَتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا (12) وَحَنَانًا مِنْ لَدُنَّا وَزَكَاةً وَكَانَ تَقِيًّا (13) وَبَرًّا بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا (14) وَسَلَامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا (15)

Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak, dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa, dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka. Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.” (QS. Maryam: 12-15).

Sejak Kecil Sudah Dibimbing dengan Al Kitab

Dalam ayat sebelumnya dari surat Maryam disebutkan mengenai kelahiran Yahya, tumbuh menjadi dewasa, lalu bagaimanakah ia dididik. Ketika Yahya sudah bisa memahami kata-kata, Allah memerintahkan dia untuk diajarkan Al Kitab (Taurat) dengan penuh kesungguhan. Mempelajari Al Kitab yang dimaksud di sini adalah taurat yang saling dikaji di antara kaumnya. Mempelajari Al Kitab di sini adalah dengan menghafalkan lafazhnya, memahami maknanya, menjalankan perintah dan menjauhi larangan yang disebutkan di dalamnya. Inilah yang dimaksud mengambil Al Kitab dengan penuh kekuatan.

Yahya pun menjalankan perintah Rabbnya, menerima kandungan Al Kitab, selain menghafal, ia pun memahaminya. Itulah kecerdasan dan kepintaran yang diberikan pada Yahya yang tidak didapatkan pada lainnya. Sehingga itulah mengapa walau masih kecil, ia sudah mengenal dan memahami hukum-hukum Allah.

Sifat Baik Yahya

Dalam ayat yang sedang kita kaji dijelaskan bahwa Yahya memiliki sifat hanan dari sisi Allah, yaitu kasih sayang, urusannya dimudahkan, keadaannya diperbaiki, dan istiqamah dalam amalannya.

Yahya juga dikaruniai kesucian, yaitu bersih dari dosa, hatinya suci, akalnya jernih, terhindar dari sifat dan akhlak yang tercela, juga dikaruniai akhlak yang luhur serta sifat-sifat lain yang terpuji.

Yahya juga dianugerahi ketakwaan, yaitu semangat melakukan kebajikan dan menjauhi kemungkaran. Itulah wali Allah. Seseorang disebut wali Allah jika beriman dan bertakwa. Orang yang bertakwa inilah yang dijanjikan surga serta diberikan ganjaran di dunia dan di akhirat.

Berbakti pada Orang Tua

Yahya termasuk anak yang berbakti pada orang tuanya. Ia bukan anak yang durhaka dan bertingkah laku jelek pada orang tuanya. Ia selalu berbuat baik pada kedua orang tuanya yang ditunjukkan dalam perkataan dan perbuatan. Inilah teladan yang patut dicontoh oleh anak-anak saat ini.

Yahya Bukan Orang yang Sombong

Yahya bukanlah orang yang sombong. Yang dimaksud di sini adalah ia bukan orang yang sombong yang enggan beribadah pada Allah. Ia tidak merasa lebih tinggi dari hamba-hamba Allah yang lain. Ia pun tidak bersikap angkuh kepada orang tuanya. Yahya adalah hamba yang punya sifat tawadhu’, rendah hati, terus menerus taat pada Allah, menjalankan hak Allah dan hak manusia. Orang yang seperti inilah yang mendapatkan keselamatan dari Allah. Oleh karena itu disebutkan dalam lanjutan ayat,

وَسَلَامٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا

Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali” (QS. Maryam: 15).

Apa maksudnya? Yaitu Yahya diselamatkan dari setan, diselamatkan dari kejelekan, diselamatkan dari tiga keadaan yang disebutkan dalam ayat (saat lahir, saat meninggal dunia, saat dibangkitkan pada hari kiamat), ia pun diselamatkan dari neraka, dan menjadi ahli Darus Salam (penduduk surga).

فصلوات الله وسلامه عليه وعلى والده وعلى سائر المرسلين، وجعلنا من أتباعهم، إنه جواد كريم

Shalawat dan salam pada Yahya, pada orang tuanya, dan pada para Rasul lainnya, moga kita menjadi pengikut mereka. Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia.

4 Pelajaran Berharga

  • Wajib mempelajari Al Qur’an dengan sungguh-sungguh, juga terdapat perintah menghafalkannya dengan mantap dan mengamalkan isi kandungannya.
  • Benarlah apa yang dikatakan oleh para ulama untuk menghafalkan Al Qur’an sebelum usia baligh karena nanti ketika masih belia (anak-anak) sudah mendapatkan pemahaman terdapat Al Qur’an.
  • Wajib berbakti pada orang tua, merahmati (menyayangi) mereka berdua, bersikap lemah lembut dan bersikap tawadhu’ (rendah hati) di hadapan keduanya.
  • Anak hendaklah dididik dengan akhlak yang mulia sedini mungkin.

Moga Allah mudahkan kita untuk mendidik anak-anak kita dengan baik sedari kecil. Orang tuanya seharusnya yang pertama kali mengajarkan Al Fatihah. Orang tuanyalah seharusnya yang mengajakarkan anaknya shalat. Lihat besar dan pengaruh amal jariyah yang telah ditanam kelak.

Moga bermanfaat kisah Yahya ini. Wallahu waliyyut taufiq.

 

Referensi:

Aysarut Tafasir, Syaikh Abu Bakr Al Jazairiy, Asy Syamilah.

Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, terbitan Dar Ibnil Jauzi, cetakan pertama, tahun 1431 H.

Taisir Al Karimir Rahman, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1423 H.

Selesai disusun di Darush Sholihin, 16 Rabi’ul Awwal 1436 H, 01:50 PM

Saudaramu yang mencintaimu karena Allah: Muhammad Abduh Tuasikal

Segera pesan buku Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal yang membicarakan masalah natal dan loyal pada non muslim dengan judul “Natal, Hari Raya Siapa?” dan “Kesetiaan pada Non Muslim” di Toko Online Ruwaifi.Com via sms +62 852 00 171 222 atau BB 27EACDF5 atau WA +62 8222 604 2114. Kirim format pesan: buku natal dan kesetiaan#nama pemesan#alamat#no HP#jumlah buku. Harga Rp.20.000,- untuk dua buku (belum termasuk ongkir).

Saat ini masjid pesantren binaan Ustadz M. Abduh Tuasikal sedang direnovasi (dijadikan dua lantai) dan membutuhkan dana sekitar 1,5 Milyar rupiah. Dana yang masih kurang untuk pembangunan tahap kedua, dibutuhkan sekitar 850 juta rupiah, sekarang sudah terkumpul 350 juta rupiah.

Bagi yang ingin menyalurkan donasi renovasi masjid, silakan ditransfer ke: (1) BCA: 8610123881, (2) BNI Syariah: 0194475165, (3) BSM: 3107011155, (4) BRI: 0029-01-101480-50-9 [semua atas nama: Muhammad Abduh Tuasikal].

Jika sudah transfer, silakan konfirmasi ke nomor 0823 139 50 500 dengan contoh sms konfirmasi: Rini# Jogja# Rp.3.000.000#BCA#20 Mei 2012#renovasi masjid. Laporan donasi, silakan cek di sini.

Artikel yang Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button