Cara Shalat: Keadaan Jari-Jari dalam Shalat dalam Madzhab Syafiiyah
Shalat adalah salah satu ibadah utama dalam agama Islam. Selain memperhatikan gerakan tubuh, penting juga untuk memperhatikan posisi jari-jari dalam shalat. Menurut madzhab Syafiiyah, terdapat beberapa keadaan yang disunnahkan dalam mengatur jari-jari dalam shalat. Simak penjelasannya di bawah ini.
Jari-jari dalam shalat ada beberapa keadaan:
Pertama: Ketika mengangkat tangan saat takbiratul ihram, turun rukuk, iktidal, dan berdiri dari tasyahud awal, disunnahkan jari-jari dalam keadaan direnggangkan.
Kedua: Ketika berdiri selain tasyahud, disunnahkan jari-jari tidak direnggangkan.
Ketiga: Ketika rukuk, disunnahkan direnggangkan dan menggenggam lutut.
Keempat: Ketika sujud, disunnahkan dirapatkan dan dihadapkan ke kiblat.
Kelima: Ketika duduk antara dua sujud, keadaannya sama seperti sujud. Demikian menurut pendapat al-ashah.
Keenam: Ketika tasyahud, tangan kanan dalam keadaan digenggam kecuali jari telunjuk, sedangkan tangan kiri dalam keadaan dibuka dan dirapatkan sebagaimana pendapat al-ashah.
📚 Ikmaal At-Tadriis bi Ta’liq Al-Yaquut An-Nafiis fii Madzhab Ibni Idris. Cetakan pertama, Tahun 1443 H. Syaikh Sami bin Muhammad Basyakil. Penerbit Daar Madarij Al-‘Uluum. 1:186.
Semoga artikel ini dapat membantu meningkatkan pemahaman Anda tentang aturan-aturan shalat. Tetap semangat dalam menunaikan ibadah!
Baca Juga:
- Bulughul Maram – Shalat: Jika Sujud Sahwi Bakda Salam, Apakah Perlu Tasyahud Sebelum Salam?
- Bulughul Maram – Shalat: Lupa Tasyahud Awal dan Sudah Terlanjur Berdiri, Lanjut ataukah Balik?
—
@ Darush Sholihin Panggang Gunungkidul
Artikel Rumaysho.Com
Artikel yg menarik dan bermanfaat