Shalat
Bulughul Maram – Shalat: Jadikanlah Shalat Witir Sebagai Penutup Shalat Malam
Jadikanlah shalat witir sebagai penutup shalat malam. Apa maksudnya? Coba kita pelajari bahasan Bulughul Maram berikut ini.
Bulughul Maram karya Ibnu Hajar Al-‘Asqalani
Kitab Shalat
بَابُ صَلاَةُ التَّطَّوُّع
Bab Shalat Tathawwu’ (Shalat Sunnah)
Shalat Witir Menjadi Penutup Shalat Malam
Hadits 33/382
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «اجْعَلُوا آخِرَصَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْراً». مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jadikanlah shalat witir sebagai penutup shalat malam.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 1998 dan Muslim, no. 751, 151]
Faedah hadits
- Maksudnya, jadikan akhir shalat malam kalian ditutup dengan witir yaitu di waktu malam setelah shalat fardhu dan shalat sunnah, yaitu shalat tahajud ditutup dengan shalat witir.
- Sebagian ulama menyatakan bahwa shalat witir itu wajib karena perintah dalam hadits adalah amr (kata perintah). Namun, yang tepat, perintah amr di sini bermakna sunnah, bukan wajib.
- Hadits ini menunjukkan bahwa shalat witir adalah di akhir malam, tepatnya pada seperenam malam terakhir, sebagaimana ada hadits lain yang membahas hal ini.
- Jika seseorang telah melakukan shalat sunnah witir, lalu ingin melakukan shalat sunnah, maka shalat sunnah bakda witir itu boleh dilakukan, yang penting tidak ada dua witir dalam satu malam. Dalam hadits Aisyah disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat dua rakat setelah shalat witir.
- Shalat witir disunnahkan menjadi penutup shalat tahajud dan shalat malam jika memang melakukan tahajud. Jika tidak, maka yang lebih utama adalah shalat witir dilakukan bakda shalat sunnah bakdiyah Isyak.
Baca juga:
- Shalat Witir Sebagai Penutup Shalat Tarawih
- Bolehkah Shalat Tahajud Lagi Setelah Shalat Tarawih
- Shalat Witir Boleh Sebelum atau Sesudah Tidur
- Setelah Shalat Witir, Bolehkah Shalat Sunnah Lagi?
Referensi:
- Minhah Al-‘Allam fi Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Jilid Ketiga. 3:324.
- Fiqh Bulugh Al-Maram li Bayaan Al-Ahkaam Asy-Syar’iyyah. Cetakan pertama, Tahun 1443 H. Syaikh Prof. Dr. Muhammad Musthafa Az-Zuhaily. Penerbit Maktabah Daar Al-Bayan. 1:628-629.
—
Diselesaikan pada Senin sore, 8 Rajab 1444 H, 30 Januari 2023
@ Darush Sholihin Panggang Gunungkidul
Artikel Rumaysho.Com
Materinya bagus
Sangat bermanfaat
mudah di pahami