Hukum Mengunjungi Al-‘Ula dalam Islam: Panduan Lengkap untuk Wisatawan Muslim
Al-‘Ula, wilayah bersejarah di Arab Saudi, menyimpan keindahan alam dan peninggalan peradaban kuno yang menakjubkan. Namun, sebagian orang bertanya-tanya, apakah tempat ini terlarang untuk dikunjungi menurut syariat Islam? Artikel ini akan membahas hukum, panduan Islami, dan tempat-tempat yang aman untuk dikunjungi di Al-‘Ula.
Keindahan Al-‘Ula: Destinasi Budaya dan Sejarah
Al-‘Ula, wilayah bersejarah di barat laut Arab Saudi, sering menjadi perbincangan umat Islam terkait hukum mengunjungi tempat ini. Dengan jaraknya sekitar 300 km di sebelah utara Madinah, Al-‘Ula tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga situs-situs bersejarah yang kaya dengan pelajaran peradaban. Namun, benarkah semua area di Al-‘Ula terlarang untuk dikunjungi?
Keindahan Al-‘Ula: Destinasi Budaya dan Sejarah
Al-‘Ula merupakan destinasi penting di Arab Saudi karena memadukan pesona alam dan situs arkeologi. Lembah-lembahnya dihiasi dengan formasi batuan unik, oasis subur, serta bangunan kuno yang menjadi saksi bisu peradaban masa lampau. Salah satu daya tarik utamanya adalah Madain Saleh (Hegra), yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pertama di Arab Saudi. Selain itu, Al-‘Ula juga memiliki tempat-tempat menarik seperti Elephant Rock, Kota Kuno Al-‘Ula, dan Maraya, gedung cermin terbesar di dunia.
Tidak Semua Area di Al-‘Ula Terlarang
Sebagian besar area di Al-‘Ula dapat dikunjungi tanpa permasalahan syariat. Namun, umat Islam perlu berhati-hati saat mendekati situs-situs yang terkait dengan peristiwa azab Allah. Salah satu tempat yang membutuhkan perhatian khusus adalah Madain Saleh (Hegra), bekas pemukiman kaum Tsamud yang dihancurkan karena kedurhakaan mereka terhadap Allah dan utusan-Nya, Nabi Shaleh.
Peringatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Rasulullah ﷺ memberikan nasihat khusus terkait tempat-tempat seperti ini. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
لَا تَدْخُلُوا عَلَىٰ هَٰؤُلَاءِ الْمُعَذَّبِينَ إِلَّا أَنْ تَكُونُوا بَاكِينَ، فَإِنْ لَمْ تَكُونُوا بَاكِينَ فَلَا تَدْخُلُوا عَلَيْهِمْ أَنْ يُصِيبَكُمْ مِثْلُ مَا أَصَابَهُمْ
“Janganlah kalian memasuki tempat orang-orang yang diazab, kecuali jika kalian menangis. Jika kalian tidak menangis, maka janganlah kalian memasukinya, agar tidak menimpa kalian seperti yang menimpa mereka.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini mengajarkan bahwa ketika mengunjungi tempat-tempat seperti Madain Saleh, umat Islam harus melakukannya dengan rasa takut dan khusyuk, mengingat azab Allah yang pernah terjadi di sana.
Kenapa Sebaiknya Tidak Mengunjungi Madain Saleh?
Madain Saleh diyakini sebagai lokasi bekas pemukiman kaum Tsamud. Namun, Ustadz Dzulqarnain M. Sunusi dalam sebuah diskusi di Kasisolusi dengan Bang Deryansha menyebutkan pentingnya memastikan keakuratan informasi terkait lokasi sebenarnya kaum Tsamud, karena mestinya menjadi kajian sejarah. Terlepas dari itu, kehati-hatian dalam mendekati tempat-tempat azab Allah tetap menjadi prinsip utama.
Area di Al-‘Ula yang Aman untuk Dikunjungi
Selain Madain Saleh, Al-‘Ula memiliki banyak tempat menarik yang aman dan tidak bermasalah dalam syariat, seperti:
- Elephant Rock (Jabal Al-Fil): Formasi batuan ikonik berbentuk seperti gajah. Tempat ini populer untuk fotografi, terutama saat matahari terbenam.
- Kota Kuno Al-‘Ula (Old Town): Peninggalan peradaban kuno dengan arsitektur tradisional.
- Maraya: Gedung cermin terbesar di dunia yang memantulkan keindahan lanskap Ashar Valley, serta menjadi pusat seni dan budaya di Al-‘Ula.
Refleksi dan Hikmah dari Perjalanan ke Al-‘Ula
Mengunjungi Al-‘Ula dapat menjadi kesempatan untuk:
- Tadabur Keindahan Alam: Formasi batuan, lembah subur, dan lanskap menakjubkan di Al-‘Ula mengingatkan kita pada kebesaran Allah.
- Pelajaran Sejarah Umat Terdahulu: Situs-situs di Al-‘Ula menjadi pengingat bagi umat manusia akan umat-umat yang ingkar kepada Allah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:
“Maka berjalanlah kamu di muka bumi, lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa.”
(QS. An-Naml: 69) - Refleksi Spiritual: Perjalanan ini dapat menguatkan keimanan dan kesadaran kita akan tanda-tanda kekuasaan Allah.
Kunjungan Istimewa Bersama Rehla Tour
Bagi yang ingin mengeksplorasi Al-‘Ula dengan bimbingan syar’i, Rehla Tour menyediakan perjalanan istimewa yang menggabungkan Umrah dengan kunjungan ke Al-‘Ula. Insya-Allah, pada 23 Januari 2025, bersama Ustadz Dr. Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc., peserta akan diajak ke tempat-tempat yang diperbolehkan dalam syariat.
📞 Hubungi Admin Rehla Tour:
📱 081399719666 (Wika)
📱 081263466633 (Bunga)
Kesimpulan
Mengunjungi Al-‘Ula tidaklah terlarang secara keseluruhan. Selama kita menjaga adab Islami, menghindari tempat-tempat yang diperingatkan dalam syariat, dan memanfaatkan kunjungan untuk tadabur serta refleksi, perjalanan ini dapat menjadi pengalaman yang bermanfaat dan memperkaya keimanan. Al-‘Ula adalah pengingat nyata akan kekuasaan Allah, sejarah umat terdahulu, dan pelajaran untuk masa kini.
–
Diselesaikan pada Sabtu sore saat hujan turun, 6 Jumadats Tsaniyyah 1446 H, 7 Desember 2024 @ Pondok Darush Sholihin
Penulis: Dr. Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com