Bulughul Maram – Shalat: Keadaan Tangan Ketika Rukuk dan Sujud
Berikut adalah hadits pelengkap mengenai tata cara rukuk dan sujud. Silakan simak baik-baik pelajaran Bulughul Maram berikut ini.
Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani
Kitab Shalat
بَابُ صِفَةِ الصَّلاَةِ
Cara Sujud dan Rukuk
Hadits #298
عَنِ ابْنِ بُحَيْنَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إذَا صَلَّى فَرَّجَ بَيْنَ يَدَيْهِ، حَتَّى يَبْدُوَ بَيَاضُ إِبْطَيْهِ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Ibnu Buhainah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila sujud, beliau merenggangkan kedua tangannya hingga tampak putih kedua ketiaknya.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 807 dan Muslim, no. 495]
Hadits #299
وَعَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إذَا سَجَدْتَّ فَضَعْ كَفَّيْكَ، وَارْفَعْ مِرْفَقَيْكَ» رَوَاهُ مُسْلمٌ.
Dari Al-Barra’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila engkau sujud letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkatlah kedua sikumu.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 494]
Hadits #300
عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إذَا رَكَعَ فَرَّجَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ، وَإذَا سَجَدَ ضَمَّ أَصَابِعَهُ. رَوَاهُ الحَاكِمُ.
Dari Wa’il bin Hujr radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila rukuk merenggangkan jari-jarinya dan apabila sujud merapatkan jari-jarinya. (HR. Al-Hakim) [HR. Al-Hakim, 1:224 dan 1:226; Ibnu Khuzaimah, 594, 642; Ibnu Hibban, 5:247, 248. Al-Hakim mengatakan bahwa hadits ini sahih sesuai syarat Muslim. Al-Haitsami menyatakan bahwa hadits ini hasan. Hadits ini punya penguat dari hadits Abu Mas’ud Al-Badri tentang sifat shalat Nabi].
Faedah hadits
Pertama: Hadits ini jadi dalil mengenai cara sujud adalah dengan terkumpul tiga cara berikut:
- Menjauhkan lengan atas dari samping ketika sujud hingga tampak ketiak dan serius melakukannya, sehingga tampak orang yang sujud itu semangat, tidak malas.
- Meletakkan kedua telapak tangan di lantai dan kedua telapak tangan ini merupakan anggota sujud, lalu jari-jari dalam keadaan dirapatkan dan dihadapkan ke arah kiblat.
- Mengangkat lengan bawah dari lantai karena ada larangan meletakkan lengan bawah itu di lantai saat sujud.
Baca juga: Keadaan Tangan Ketika Sujud
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اعْتَدِلُوا فِى السُّجُودِ ، وَلاَ يَبْسُطْ أَحَدُكُمْ ذِرَاعَيْهِ انْبِسَاطَ الْكَلْبِ
“Bersikaplah pertengahan ketika sujud. Janganlah salah seorang di antara kalian menempelkan lengannya di lantai seperti anjing yang meletakkan lengannya di lantai.” (HR. Bukhari, no. 822 dan Muslim, no. 493)
Baca juga: Cara Shalat Nabi dalam Hadits Aisyah
Kedua: Ketika rukuk adalah dengan merenggangkan jari di lutut dalam keadaan menggenggam lutut. Sedangkan ketika sujud adalah jari dirapatkan dan diletakkan di lantai, lalu dihadapkan ke arah kiblat.
Baca juga: Cara Sujud dari Sifat Shalat Nabi
Referensi:
Minhah Al-‘Allam fi Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Jilid Ketiga. 3:108-113.
—
Malam Kamis, 2 Jumadal Akhirah 1443 H, 5 Januari 2022
@ Darush Sholihin Panggang Gunungkidul
Artikel Rumaysho.Com