Shalat

Luruskan Shaf, Shaf Sebelah Kanan, dan Imam di Tengah

 

Nah kali ini dari bahasan Riyadhus Sholihin, kita kaji masalah meluruskan shaf, keutamaan shaf sebelah kanan, dan posisi imam di tengah.

 

Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Kitab Al-Fadhail, Bab 194. Keutamaan Shaf Pertama dan Perintah untuk Menyempurnakan Shaf Pertama, Meluruskan, dan Merapatkannya

 Hadits #1092

وَعَنْ أَنَسٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُولَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( رُصُّوا صُفُوفَكُمْ ، وَقَارِبُوا بَيْنَهَا ، وَحَاذُوا بِالأعْنَاقِ؛ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إنِّي لأَرَى الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ مِنْ خَلَلِ الصَّفِّ ، كَأَنَّهَا الحَذَفُ )) حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ رَوَاهُ أبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ .

(( الحَذَفُ )) بِحَاءِ مُهْمَلَةٍ وَذَالٍ مُعْجَمَةٍ مَفْتُوْحَتَيْنِ ثُمَّ فَاء وَهِيَ : غَنَمٌ سُودٌ صِغَارٌ تَكُونُ بِاليَمَنِ .

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Rapatkanlah shaf kalian, dekatkanlah di antara shaf-shaf, dan sejajarkan tengkuk-tengkuk kalian. Demi Allah yang diriku ada pada tangan-Nya, sesungguhnya aku melihat setan masuk ke sela-sela shaf, seperti domba kecil.” (HR. Abu Daud, shahih dengan sanad sesuai syarat Muslim). Al-Hadzaf adalah domba hitam kecil yang hidup di Yaman. [HR. Abu Daud, no. 667 dan An-Nasa’i, no. 816. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih]

 

Faedah Hadits

  1. Shaf diperintahkan untuk dirapatkan, pundak didekatkan dengan pundak, begitu pula kaki.
  2. Tidak rapatnya shaf menyebabkan setan akan mengisinya.
  3. Meluruskan shaf adalah di antara jalan untuk melumpuhkan gangguan setan.

 

Hadits #1093

وعنه : أنَّ رَسُول اللهِ – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ : (( أتِمُّوا الصَّفَّ المُقَدَّمَ ، ثُمَّ الَّذِي يَلِيهِ ، فَمَا كَانَ مِنْ نَقْصٍ فَلْيَكُنْ في الصَّفِّ المُؤَخَّرِ )) رواه أبُو دَاوُدَ بإسناد حسن .

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sempurnakanlah shaf depan, kemudian yang selanjutnya. Maka jika masih ada yang kurang, jadikanlah di shaf belakang.” (HR. Abu Daud dengan sanad shahih) [HR. Abu Daud, no. 671 dan An-Nasa’i, no. 819. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih]

 

Faedah Hadits

  1. Wajib mengisi shaf terdepan terlebih dahulu baru shaf berikutnya.
  2. Bagi makmum masbuk (yang telat) hendaklah mengisi shaf yang masih kosong atau mengisi shaf yang ada di belakang.

 

Hadits #1094

وعن عائشة رَضِيَ اللهُ عَنها ، قالت : قال رَسُول اللهِ – صلى الله عليه وسلم – : (( إنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى مَيَامِنِ الصُّفُوفِ )) رواه أبُو دَاوُدَ بإسنادٍ عَلَى شرط مسلم ، وفيه رجل مُخْتَلَفٌ في تَوثِيقِهِ

‘Aisyah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya bershalawat atas shaf-shaf sebelah kanan.” (HR Abu Daud dengan sanad shahih sesuai syarat Muslim. Di dalamnya ada perawi yang diperselisihkan ketsiqahannya). [HR. Abu Daud, no. 676 dan Ibnu Majah, no. 1005. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan. Sedangkan menurut Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly bahwa matan hadits ini syadz, hadits ini dihukumi dha’if sebagaimana disebutkan dalam Bahjah An-Nazhirin, 2:261]

 

Faedah Hadits

Hadits ini menunjukkan keutamaan shaf bagian kanan.

 

Hadits #1095

وَعَنِ البَرَّاءِ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : كُنَّا إذَا صَلَّيْنَا خَلْفَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَحْبَبْنَا أنْ نَكُونَ عَنْ يَمِينهِ ، يُقْبِلُ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ ، فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ : (( رَبِّ قِني عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ – أو تَجْمَعُ – عِبَادَكَ )) رواه مُسلِمٌ .

Al-Bara’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Apabila kami shalat di belakang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami sangat suka berada di sebelah kanannya. Beliau menghadap kami dengan wajahnya, maka aku mendengar beliau bersabda, “Wahai Rabbku, selamatkanlah aku dari siksa-Mu pada hari Engkau membangkitkan atau mengumpulkan hamba-hamba-Mu.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 709]

Faedah Hadits

  1. Hadits ini menunjukkan keutamaan shaf bagian kanan.
  2. Disunnahkan shalat di belakang imam dan memilih shaf bagian kanan.
  3. Setelah salam, disunnahkan imam menghadap jamaah, dianjurkan setelah membaca istighfar tiga kali lalu “Allohumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta ya dzal jalali wal ikrom”.
  4. Di antara bacaan dzikir bada shalat adalah “ALLOHUMMA QINI ‘ADZAABAK YAWMA TAB’ATSU ‘IBAADAK” (Wahai Rabbku, selamatkanlah aku dari siksa-Mu pada hari Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu).
  5. Boleh berdoa sesudah shalat lima waktu.

 

Hadits #1096

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( وَسِّطُوا الإمَامَ ، وَسُدُّوا الخَلَلَ )) رَوَاهُ أَبُو دَاوُد .

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jadikanlah imam berada di tengah-tengah, dan isilah sela-sela shaf yang kosong.” (HR. Abu Daud) [HR. Abu Daud, no. 681. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if]

 

Faedah Hadits

  1. Hadits ini menunjukkan imam berada di depan tengah-tengah shaf.
  2. Wajib menutup shaf yang masih kosong.

 

Semoga bermanfaat.

 

Referensi Utama:

Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. 2:260-262.

Disusun di Perpus Rumaysho, 11 Rajab 1439 H, Rabu pagi

Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com

Artikel yang Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button