Memanfaatkan Waktu Luang
Setiap orang pasti memiliki waktu luang. Pegawai tidak seharian kerja full, ada pasti waktu senggang. Seorang pedagang pun demikian, tidak selamanya ia melayani pembeli, pasti ada waktu kosong. Saat antri dan menunggu, kita juga punya banyak waktu luang. Nah, tugas kita adalah memanfaatkan waktu-waktu luang seperti ini untuk hal yang bermanfaat.
Bagaimana Contoh Ulama Salaf dalam Memanfaatkan Waktu?
Sebagian ulama salaf biasa membaca sambil berjalan. Contohnya Abu Bakr bin Khayyath yang merupakan seorang ulama nahwu. Ia belajar di sepanjang waktu, hingga dalam keadaan berjalan pun masih terus belajar. Karena kesenangannya itu ia pernah terperosok dalam kubangan saking asyik membaca.
Al Khotib Al Baghdadi biasa berjalan di tengah jalan, sedang ia memegang satu juz buku yang ia pelajari.
Lain halnya dengan Abu Nu’aim Al Ashbahani, pengarang kitab Hilyatul Auliya’, ia sibuk mengajar dan dikunjungi setiap waktu. Maka apabila ia pulang ke rumah, di tengah perjalanan, ada orang yang membacakan ilmu padanya.
Ada juga ulama yang bernama Tsa’lab An Nahwi, sebab kematiannya adalah ia keluar dari masjid setelah Ashar di Hari Jum’at. Ia sudah sedikit tuli, di mana ia tidak bisa mendengar kecuali setelah berusaha mendengarkan dengan susah payah. Tangannya membawa buku yang ia terus baca di tengah jalan. Lantas seekor kuda menabraknya hingga ia terpental masuk ke sebuah lubang. Akhirnya, ia pun meninggal pada hari berikutnya.
Berikutnya Al Fath bin Khaqan, menteri Khalifah Al Mutawakkil, apabila ia pergi untuk shalat di masjid atau menyelesaikan suatu keperluan, ia mengeluarkan beberapa lembar kertas yang ia baca sambil berjalan hingga ia sampai di tempat tujuan.
Juga ulama seperti Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz yang menjadi mufti kerajaan Saudi Arabia di masa silam, beliau menghafal Alfiyah Al ‘Iroqi sambil wudhu. Setiap hari ia menghafal satu atau dua bait hingga berhasil mengkhatamkannya.
Bagaimana dengan Kita?
Banyak waktu luang yang sebenarnya kita miliki. Misalnya saja lebih banyak ketika antri menunggu atau saat menunggu pesawat, apalagi jika delay. Daripada banyak menggerutu dan banyak ngobrol yang tidak manfaat, mending baca buku-buku yang bermanfaat saat waktu-waktu luang tersebut. Makanya kami sarankan bawalah buku-buku kecil yang bermanfaat setiap kali bepergian. Atau buka gadget kita, lalu baca web Islam yang bermanfaat dan ilmiah. Niscaya waktu luang kita jadi penuh berkah dan berbuah pahala.
Ingatlah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas). Waktu senggang adalah di antara nikmat yang banyak dilalaikan.
Hanya Allah yang memberi taufik untuk memanfaatkan waktu luang jadi penuh manfaat.
—
Disusun di pagi hari penuh berkah saat perjalanan Panggang – Jogja, Selasa – 28 Rabi’ul Awwal 1435 H
Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com
Baca Juga:
Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh Tuasikal, Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter @RumayshoCom
Kuncinya adl banyak doa dan pintar me-manage waktu dg baik.
Mohon tipsnya ustadz bagaimana ustadz membagi waktu n tips belajar agama sambil belajar ilmu yang menjadi spesialisasinya ustadz (eksakta). soalnya ana pengajar bahasa inggris yang mana tanggung jawab profesi juga penting.
Trimakasih ilmunya Ustadz.
Barakallahu fiikum.
Assalaamu’alaikum warahmatullah.
Afwan Ustadz.
Bolehkah saya memanfaatkan waktu luang diantara pekerjaan saya di kantor pemerintah untuk belajar Islam dari web Islam ?
Wa’alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuh
Belajarlah di luar jam kerja atau di waktu istirahat.