Ilmuwan yang Menjadi Ulama (4)
Syaikh Amru bin ‘Abdul Mun’im bin ‘Abdul ‘Ali Alu Salim adalah seorang ulama kelahiran Mesir. Beliau adalah ulama yang dahulunya lulusan ilmu komputer dan akhirnya tumbuh menjadi seorang ahli hadits saat ini, serta punya karya buku-buku menarik, terutama dalam ilmu hadits dan mustholah hadits. Berikut sedikit kisah tentang beliau.
Tahun 1967, beliau lahir. Dan tahun 1974, beliau tiba di Kuwait bersama orang tuanya yang kala itu menjadi pengajar di sana. Setiap jenjang pendidikan, beliau selesaikan di Kuwait hingga perguruan tinggi. Pada tahun 1988, beliau lulus dari Universitas Kuwait dari jurusan ilmu komputer. Setelah itu beliau kerja di departemen listrik dan air di Kuwait. Selama dalam masa kerja itu, beliau berhubungan dengan Syaikh ‘Abdullah Al Judai’ dalam rangka menyusun suatu program komputer yang berisi Kutubut Tis’ah. Dari penyusunan program, malah beliau dapat mengambil banyak ilmu dari Syaikh Al Judai’. Syaikh ‘Amru tidak belajar matan tertentu dalam mustholah hadits pada Syaikh Judai’. Namun selama menjalankan proyek tersebut-lah, beliau akhirnya mendapatkan banyak faedah.
Di Kuwait, Syaikh ‘Amru menikah dan memiliki anak pertama. Setelah itu terjadi perang Irak yang membuatnya kembali ke negerinya, Mesir pada tahun 1990. Di Mesir, beliau melanjutkan proyeknya terdahulu. Setelah 6 bulan di Mesir, akhirnya beliau memulai menyusun karya tulis. Saat ini beliau memiliki empat anak yang semuanya laki-laki yaitu ‘Abdurrahman, ‘Abdullah, ‘Abdussalam, dan ‘Abdul ‘Aziz.
Pada tahun 1998, Syaikh ‘Amru membuka Maktabah Adh Dhiya’ untuk penyebaran buku-buku karya beliau. Beliau mengurus maktabah tersebut sendiri. Karya-karya beliau seputar ilmu fikih, ilmu mustholah hadits, takhrij hadits berisi penjelasan status shahih atau dho’ifnya hadits. Karya beliau ada yang besar dan kecil, yang memberikan banyak manfaat tanpa diragukan lagi. Di antara karya beliau adalah Taysiir ‘Ulumul Hadits lil Mubtadi-in, Al Jam’u bainal Muwaqozah wal Iqtiroh fii Mustholahil Hadits wa ‘Ulumihi, Al Adab Syar’iyah lin Nisaa’ fii Ziyarotul Maqobir, Hadmul Manaroh liman Shohhaha Ahadits At Tawassul waz Ziyarah, Al Jaami’ fii Ahkaami Ath Tholaq wa Fiqhuhu min Adillatihi, Manhajus Salaf ‘inda Syaikh Al Albani dan masih banyak yang lainnya. Sebagian karya beliau juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Seorang IT-pun bisa mendapat faedah dari program yang ia buat, sehingga bisa menghasilkan karya-karya dalam ilmu hadits. Semoga Allah selalu menunjuki kita pada kebaikan, apa pun profesi atau jenjang pendidikan kita.
Referensi:
http://quran.maktoob.com/vb/quran36306/
@ Sakan 27-Jami’ah Malik Su’ud, Riyadh-KSA, 22 Muharram 1434 H