Amalan

Allohumma Faathiros Samaawaati Wal Ardh … (Dzikir Pagi Petang)

 

Ada salah satu dzikir pagi petang yang bisa kita gali faedah dan pelajaran di dalamnya.

 

Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Kitab Al-Adzkar, Bab 248. Dzikir Ketika Pagi dan Petang Hari

Hadits #1454

عَنْهُ أَنَّ أَبَا بَكْرٍ الصِّدِّيقَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مُرْنِي بِكَلمَاتٍ أَقُولُهُنَّ إِذَا أَصْبَحْتُ وإِذَا أَمْسَيتُ، قَالَ: قُلْ: “اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَواتِ وَالأَرْضِ عَالِمَ الغَيْبِ وَالشَّهَادةِ، رَبَّ كُلِّ شَيءٍ وَمَلِيكَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكهِ” قَالَ: “قُلْهَا إِذَا أَصْبحْتَ، وَإِذا أَمْسَيْتَ، وَإِذَا أَخَذْتَ مَضْجَعَكَ “رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ وَقاَلَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhuberkata, “Wahai Rasulullah ajarkanlah kepadaku beberapa kalimat yang aku nantinya mengucapkannya ketika pagi dan petang. Beliau pun bersabda, ‘Ucapkanlah:

ALLOHUMMA FAATHIROS SAMAAWAATI WAL ARDH ‘AALIMAL GHOYBI WASY SYAHAADAH, ROBBA KULLI SYAI-IN WA MALIIKAH, ASYHADU ALLA ILAHA ILLA ANTA. A’UDZU BIKA MIN SYARRI NAFSII WA SYARRISY SYAYTHOONI WA SYIRKIHI.

Artinya:

“Ya Allah, wahai Rabb Pencipta langit dan bumi, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, setan, dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik kepada Allah).”

Ucapkanlah seperti itu ketika pagi dan petang, juga ketika akan beranjak tidur.

(HR. Abu Daud dan Tirmidzi. Ia berkata bahwa hadits ini hasan shahih) [HR. Abu Daud, no. 5067 dan Tirmidzi, no. 3392. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Dalam riwayat Tirmidzi disebutkan dengan “ALLOHUMMA ‘AALIMAL GHOIBI WASY-SYAHAADAH FAATHIROS SAMAAWAATI WAL ARDH, ROBBA KULLI SYAI-IN WA MALIIKAH …”]

Faedah Hadits

 

  1. Allah itu Pencipta langit dan bumi tanpa ada contoh sebelumnya.
  2. Allah yang merajai dan memiliki segala sesuatu.
  3. Balatentara setan (wa syirkihi dalam dzikir di atas) maksudnya adalah yang mengajak kepada jalan setan untuk berbuat syirik kepada Allah.
  4. Hadits ini menunjukkan keutamaan dzikir pada pagi dan petang. Waktu tersebut adalah waktu utama untuk berdzikir.
  5. Penciptaan dan pengaturan seluruh jagat raya adalah di tangan Allah Subhanahu wa Ta’ala semata, tidak ada sekutu bagi Allah dalam hal ini.
  6. Sumber kesesatan itu berasal dari hamba itu sendiri dan setan.
  7. Hendaklah merutinkan dzikir ini pada pagi dan petang karena di dalamnya terkandung menauhidkan Allah, beribadah kepada Allah semata, dan meminta tolong hanya kepada-Nya. Inilah realisasi dari ayat IYYAKA NA’BUDU WA IYYAKA NASTA’IN dalam surah Al-Fatihah.

 

Referensi:

Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. 2:527.

Diselesaikan saat safar ke Jakarta, Kamis, 10 Muharram 1440 H (hari Asyura)

Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com

Artikel yang Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button