15 Kiat Istiqamah di Jalan Allah: Tetap Lurus Meski Banyak Godaan
Istiqamah atau tsabat bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja. Ia adalah hasil dari perjuangan batin, latihan rohani, tentu bimbingan dari Allah. Berikut ada 15 kiat yang bisa kita amalkan agar tetap teguh di jalan Islam dengan didahului pada pemahaman apa itu istiqamah.
Apa itu Istiqamah?
Istiqamah adalah terus melangkah di jalan hidayah dan Islam, tetap konsisten menjalani tuntunan syariat, dan terus-menerus berbuat kebaikan tanpa henti. Seorang Muslim yang istiqamah akan selalu berusaha menambah bekal amalnya dari waktu ke waktu. Walaupun kadang semangatnya menurun, atau sesekali ia lalai dalam ketaatan, namun ada batas minimal dalam keimanannya yang tak akan pernah ia relakan untuk dikompromi.
Kalaupun ia terjatuh, ia segera bangkit dan bertobat. Bahkan, bisa jadi keadaannya setelah tobat jauh lebih baik daripada sebelum tergelincir. Inilah ciri orang yang memiliki sifat tsabat—teguh dalam keimanan.
Istiqamah Itu Cerminan Konsistensi
Orang yang plin-plan, mudah berubah arah, dan tak punya pendirian, tak akan sanggup istiqamah. Maka wajar bila para sahabat sangat ingin mengetahui cara agar bisa istiqamah. Salah satunya pernah bertanya kepada Nabi ﷺ:
“Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku satu perkara dalam Islam yang setelah itu aku tidak perlu lagi bertanya kepada siapa pun.”
Nabi menjawab:
«قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ»
“Katakanlah: Aku beriman kepada Allah, lalu istiqamahlah!” (HR. Ahmad)
Dalam riwayat lain, seorang sahabat berkata:
“Wahai Rasulullah, tunjukkan padaku satu amalan yang bisa aku pegang terus.”
Beliau menjawab:
«عَلَيْكَ بِالْهِجْرَةِ فَإِنَّهُ لَا مِثْلَ لَهَا»
“Peganglah hijrah, karena tak ada yang sebanding dengannya.” (HR. An-Nasa’i)
Perhatian Para Sahabat terhadap Keteguhan
Para sahabat Rasul ﷺ sangat peka terhadap keteguhan satu sama lain. Contohnya, ketika Buraidah bin Al-Hushaib melihat sahabat Salamah bin Al-Akwa’ datang dari pedalaman, ia menyangka Salamah meninggalkan hijrah dan bertanya:
“Apakah engkau telah membatalkan hijrahmu, wahai Salamah?”
Salamah menjawab:
“Na’udzubillah! Aku datang dengan izin dari Rasulullah ﷺ. Aku mendengar beliau bersabda, ‘Wahai Bani Aslam, pergilah ke pedalaman, tinggallah di pegunungan dan hiruplah udara segar.’”
Lalu mereka bertanya kepada Nabi ﷺ, “Apakah itu membatalkan hijrah kami?”
Beliau ﷺ menjawab:
«أَنْتُمْ مُهَاجِرُونَ حَيْثُ كُنْتُمْ»
“Kalian tetap berhijrah, di mana pun kalian berada.” (HR. Ahmad)
Doa Rasulullah ﷺ untuk Keteguhan Para Sahabat
Rasulullah ﷺ sangat peduli dengan keteguhan sahabat-sahabatnya. Beliau berdoa:
«اللَّهُمَّ أَمْضِ لأَصْحَابِي هِجْرَتَهُمْ، وَلاَ تَرُدَّهُمْ عَلَى أَعْقَابِهِمْ»
“Ya Allah, sempurnakan hijrah para sahabatku dan jangan Engkau kembalikan mereka ke belakang (murtad).” (Muttafaq ‘alaih)
Macam-Macam Istiqamah dalam Hidup Seorang Muslim
Istiqamah bukan hanya soal bertahan di jalan kebaikan secara umum. Dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa bentuk keteguhan yang sangat penting untuk dijaga. Inilah empat di antaranya:
1. Keteguhan Hati dalam Iman dan Keteguhan Menghadapi Fitnah
Jenis yang paling mendasar dari istiqamah adalah tsabatul qalb—teguhnya hati dalam memegang iman. Dalam hadits sahih yang diriwayatkan oleh Muslim, Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu berkata,
تُعْرَضُ الْفِتَنُ عَلَى الْقُلُوبِ كَالْحَصِيرِ عُودًا عُودًا فَأَيُّ قَلْبٍ أُشْرِبَهَا نُكِتَ فِيهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ وَأَىُّ قَلْبٍ أَنْكَرَهَا نُكِتَ فِيهِ نُكْتَةٌ بَيْضَاءُ حَتَّى تَصِيرَ عَلَى قَلْبَيْنِ عَلَى أَبْيَضَ مِثْلِ الصَّفَا فَلاَ تَضُرُّهُ فِتْنَةٌ مَا دَامَتِ السَّمَوَاتُ وَالأَرْضُ وَالآخَرُ أَسْوَدُ مُرْبَادًّا كَالْكُوزِ مُجَخِّيًا لاَ يَعْرِفُ مَعْرُوفًا وَلاَ يُنْكِرُ مُنْكَرًا إِلاَّ مَا أُشْرِبَ مِنْ هَوَاهُ
“Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: Fitnah akan disodorkan ke hati seperti tikar dianyam seutas demi seutas. Hati yang menyerapnya akan ditandai dengan titik hitam, sedangkan hati yang menolaknya akan dicap dengan titik putih. Hingga jadilah hati manusia dua macam: yang satu putih bersih seperti batu yang halus, tak akan terpengaruh oleh fitnah selama langit dan bumi masih ada; yang lain hitam kelam seperti bejana terbalik, tak bisa mengenali kebaikan dan tak bisa mengingkari kemungkaran, kecuali yang sesuai dengan hawa nafsunya.” (HR. Muslim)
Inilah pentingnya menjaga hati dari terpaan fitnah dunia—baik berupa syahwat maupun syubhat—agar tetap bersih dan kokoh dalam keimanan.
2. Keteguhan di Medan Jihad dan Perjuangan
Salah satu bentuk tsabat adalah berani tetap bertahan di medan kebenaran, bahkan saat nyawa menjadi taruhannya. Allah memerintahkan,
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُواْ﴾
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian menghadapi pasukan musuh, maka tetaplah teguh (jangan mundur).” (QS. Al-Anfal: 45)
Mundur dari medan jihad adalah salah satu dosa besar. Nabi ﷺ bersabda,
وَإِيَّاكَ وَالْفِرَارَ مِنَ الزَّحْفِ وَإِنْ هَلَكَ النَّاسُ
“Waspadalah terhadap lari dari medan tempur, sekalipun orang-orang di sekitarmu binasa.” (HR. Ahmad)
Ini menunjukkan bahwa keberanian dan keteguhan dalam membela kebenaran adalah bentuk tertinggi dari istiqamah.
3. Keteguhan di Atas Prinsip dan Jalan Hidup
Ada orang yang hanya bertahan di permukaan Islam, tapi mudah goyah saat diuji. Tapi orang yang benar-benar istiqamah adalah mereka yang berpegang teguh pada jalan kebenaran sampai akhir.
Allah memuji mereka:
مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُم مَّن قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُم مَّن يَنتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلً
“Di antara orang-orang beriman ada yang menepati janjinya kepada Allah… dan mereka tidak merubah komitmennya sedikit pun.” (QS. Al-Ahzab: 23)
Bagi mereka, prinsip lebih berharga dari nyawa. Tak tergoda dunia, tak goyah oleh tekanan. Mereka memilih mati dalam kebenaran daripada hidup dalam kemunafikan.
4. Keteguhan di Saat Kematian
Puncak dari istiqamah adalah tetap berada di atas kebenaran saat ajal menjemput. Allah menjanjikan bagi orang-orang yang istiqamah:
﴿يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ﴾
“Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (kalimat tauhid) di dunia dan di akhirat.” (QS. Ibrahim: 27)
Juga dalam ayat lain:
﴿إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا…﴾
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata ‘Tuhan kami adalah Allah’ lalu mereka istiqamah, maka para malaikat akan turun kepada mereka seraya berkata: Jangan takut dan jangan sedih, dan bergembiralah dengan surga yang dijanjikan kepadamu…” (QS. Fussilat: 30–31)
Sering kita dengar cerita nyata tentang orang saleh yang wafat dengan senyum, harum baunya, ringan lisannya mengucap syahadat—semua itu adalah buah dari istiqamah sepanjang hidupnya.
15 Kiat Istiqamah di Jalan Allah
Istiqamah atau tsabat bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja. Ia adalah hasil dari perjuangan batin, latihan rohani, dan bimbingan dari Allah. Berikut 15 kiat yang bisa kita amalkan agar tetap teguh di jalan Islam:
1. Mendekat pada Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah tali kokoh yang menyambungkan kita dengan Allah. Ia penuntun yang tak pernah menyesatkan. Siapa yang berpegang teguh padanya, Allah akan menjaga dan meneguhkannya. Al-Qur’an menenangkan hati, menguatkan langkah, dan menunjukkan jalan keluar dalam gelapnya ujian hidup.
2. Komitmen pada Syariat dan Amal Saleh
Allah berfirman:
﴿يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ﴾
“Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh di dunia dan akhirat.” (QS. Ibrahim: 27)
Amal saleh adalah energi ruhani yang menguatkan iman.
3. Meneladani Kisah Para Nabi
Allah menyebut dalam Al-Qur’an:
﴿وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ … مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ﴾
“Setiap kisah para rasul Kami ceritakan padamu agar hatimu teguh.” (QS. Hud: 120)
Belajar dari perjuangan para Nabi membuat kita sadar: jalan ini pernah mereka tempuh dengan sabar dan yakin.
4. Memperbanyak Doa
Doa adalah senjata seorang mukmin. Nabi ﷺ sendiri sering berdoa:
«يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ»
(“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” – HR. Tirmidzi)
Jangan sepelekan kekuatan doa dalam menjaga keistiqamahan hati.
5. Berdzikir dan Mengingat Allah
Allah memerintahkan:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا﴾
“Wahai orang-orang beriman, jika kalian bertemu pasukan musuh, teguhkanlah hati dan perbanyaklah dzikir kepada Allah.” (QS. Al-Anfal: 45)
Dzikir menjaga hati tetap hidup dan sadar akan tujuan.
6. Berjalan di Jalan yang Benar
Jalan Nabi ﷺ adalah jalan paling aman. Jalan para salaf, jalan ahli sunnah wal jamaah, adalah jalan selamat. Siapa yang menempuhnya, ia akan selalu dibimbing oleh cahaya.
7. Menempuh Proses Tarbiyah (Pendidikan Iman)
Tarbiyah yang bertahap, mendalam, dan berkelanjutan adalah pilar penting dalam menjaga keistiqamahan. Iman tidak bisa instan, ia perlu dibina perlahan, penuh kesadaran dan ilmu.
8. Yakin dengan Jalan yang Ditempuh
Semakin kita yakin bahwa jalan yang kita ambil benar—jalan para nabi, shiddiqin, ulama, dan syuhada—maka rasa sepi akan berganti dengan ketenangan. Karena kita tahu, kita tidak sendirian.
9. Aktif Berdakwah
Jiwa manusia butuh bergerak. Dakwah adalah bentuk pengabdian yang menjaga hati tetap hidup. Allah memerintahkan:
﴿فَلِذَلِكَ فَادْعُ وَاسْتَقِمْ﴾
“Maka berdakwahlah dan istiqamahlah.” (QS. Asy-Syura: 15)
10. Dekat dengan Orang-orang yang Menguatkan
Ada manusia yang menjadi pembuka kebaikan. Nabi ﷺ bersabda:
«طُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ»
“Beruntunglah orang yang Allah jadikan sebagai pembuka pintu kebaikan melalui tangannya.” (HR. Ibnu Majah)
Dekatlah dengan ulama, orang saleh, dan sahabat yang mengingatkan kita kepada akhirat.
11. Percaya Penuh Akan Pertolongan Allah dan Masa Depan Islam
Allah akan menolong orang yang sabar. Lihatlah bagaimana para pejuang iman terdahulu diuji hingga ke titik darah penghabisan, namun tak sedikitpun mereka goyah. Rasul ﷺ bersabda:
“Demi Allah, agama ini akan Allah sempurnakan…” (HR. Bukhari)
12. Mengenali Hakikat Kebatilan dan Tidak Terkecoh Dunia
Dunia bisa menggoda. Tapi ingatlah sabda Al-Qur’an:
﴿لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي الْبِلَادِ﴾
“Jangan sampai engkau tertipu oleh kelap-kelipnya kehidupan orang kafir di dunia.” (QS. Ali Imran: 196)
13. Menumbuhkan Akhlak Pendukung Istiqamah
Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ…»
“Siapa yang bersabar, Allah akan menjadikannya sabar.” (HR. Bukhari)
Latihlah diri untuk sabar, qana’ah, menjaga iffah, dan tidak mudah terombang-ambing.
14. Mendengarkan Nasihat dari Orang Shalih
Ketika hati goyah, Allah kadang mengirimkan orang shalih untuk meneguhkanmu. Nasihat mereka bisa menjadi cahaya dalam kegelapan.
15. Mengingat Surga, Neraka, dan Kematian
Bayangan surga akan menguatkan semangat. Ingatan akan neraka akan membuat kita takut melenceng. Dan kesadaran akan kematian membuat kita selalu waspada dan rendah hati.