Manajemen Qolbu

Tiga Golongan yang Dijauhkan dari Rahmat Allah, Masuk Ramadhan Tidak Diampuni

Hadits ini menggambarkan tiga golongan manusia yang merugi dan dijauhkan dari rahmat Allah karena kelalaian mereka dalam beribadah dan berbuat baik. Rasulullah ﷺ mengucapkan “Aamiin” tiga kali sebagai tanda pengabulan doa yang disampaikan oleh Malaikat Jibril. Hal ini menunjukkan betapa besarnya ancaman bagi mereka yang menyia-nyiakan kesempatan mendapatkan ampunan, durhaka kepada orang tua, dan enggan bershalawat kepada Nabi ﷺ.

Dalam hadits dalam Shahih Ibnu Hibban disebutkan,

أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى، قَالَ: أَخْبَرَنَا أَبُو مَعْمَرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ صَعِدَ المِنْبَرَ، فَقَالَ: آمِينَ، آمِينَ، آمِينَ.

فَقِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّكَ حِينَ صَعِدْتَ المِنْبَرَ، قُلْتَ: آمِينَ، آمِينَ، آمِينَ؟

Abu Ya’la meriwayatkan: Abu Ma’mar mengabarkan kepada kami, ia berkata: Hafsh bin Ghiyats meriwayatkan kepada kami dari Muhammad bin Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, bahwa Nabi ﷺ naik mimbar, lalu berkata: “Aamiin, Aamiin, Aamiin.”

Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, ketika Engkau naik mimbar, Engkau mengatakan: ‘Aamiin, Aamiin, Aamiin.’ Mengapa demikian?”

Beliau menjawab:

فَقَالَ: إِنَّ جِبْرِيلَ أَتَانِي فَقَالَ: مَنْ أَدْرَكَ شَهْرَ رَمَضَانَ، وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ، فَدَخَلَ النَّارَ، فَأَبْعَدَهُ اللَّهُ، قُلْ: آمِينَ، فَقُلْتُ: آمِينَ.

وَمَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فَلَمْ يَبَرَّهُمَا، فَمَاتَ فَدَخَلَ النَّارَ، فَأَبْعَدَهُ اللَّهُ، قُلْ: آمِينَ، فَقُلْتُ: آمِينَ.

وَمَنْ ذُكِرْتُ عِندَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ، فَمَاتَ فَدَخَلَ النَّارَ، فَأَبْعَدَهُ اللَّهُ، قُلْ: آمِينَ، فَقُلْتُ: آمِينَ.

“Sesungguhnya Jibril datang kepadaku dan berkata: ‘Barang siapa yang mendapati bulan Ramadhan tetapi tidak diampuni dosanya, lalu ia meninggal dunia dan masuk neraka, maka Allah menjauhkannya (dari rahmat-Nya). Katakanlah: Aamiin.’ Maka aku pun mengucapkan: Aamiin.”

“Dan barang siapa yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satunya masih hidup, tetapi ia tidak berbakti kepada mereka, lalu ia meninggal dunia dan masuk neraka, maka Allah menjauhkannya (dari rahmat-Nya). Katakanlah: Aamiin.’ Maka aku pun mengucapkan: Aamiin.”

“Dan barang siapa yang ketika disebut namaku, tetapi ia tidak bershalawat kepadaku, lalu ia meninggal dunia dan masuk neraka, maka Allah menjauhkannya (dari rahmat-Nya). Katakanlah: Aamiin.’ Maka aku pun mengucapkan: Aamiin.”

(HR. Ibn Hibban, no. 915, disahihkan oleh Ibn Hibban dalam Sahih Ibn Hibban, hlm. 915. Diriwayatkan oleh Ahmad, no. 7456, dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 4/170, dan beliau berkata: Shahih berdasarkan syarat Muslim).

Hadits ini mengajarkan pentingnya memanfaatkan peluang untuk meraih ampunan Allah, terutama di bulan Ramadhan, berbakti kepada orang tua, dan bershalawat kepada Nabi ﷺ.

Siapa pun yang mengabaikan ketiga amalan ini terancam dijauhkan dari rahmat Allah dan masuk neraka.

Oleh karena itu, seorang muslim harus bersungguh-sungguh dalam ibadah, berbuat baik kepada orang tua, serta selalu bershalawat kepada Nabi ﷺ sebagai bentuk kecintaan dan ketaatan.

 

Rabu pagi, 5 Ramadhan 1446 H @ Pesantren Darush Sholihin

Dr. Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel www.rumaysho.com

Artikel yang Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button