Shalat

Qadha Shalat bagi Orang yang Telah Meninggal Dunia, Adakah?

Adakah qadha’ shalat bagi orang yang telah meninggal dunia?

 

 

Asalnya Tidak Ada Qadha Shalat bagi Orang yang Meninggal Dunia

Menurut pandangan jumhur ulama dan pendapat mu’tamad (pendapat resmi) dalam madzhab Syafii tidak ada qadha’ shalat bagi orang yang telah meninggal dunia.

 

Dalam Kitab Fatawa Darul Ifta Al-Mishriyyah disebutkan:

ولأن الأصل فى الفروض العينية أن يؤديها الشخص بنفسه إلا ما استثنى كالصوم والزكاة والحج، فإنه يمكن أن يؤديها عنه غيره لورود النص الصريح فى ذلك.

Hukum asal untuk suatu kewajiban yang fardhu ‘ain hanya boleh dilaksanakan oleh individu itu sendiri. Namun, ada yang dikecualikan masih boleh ditunaikan oleh orang lain yaitu puasa, zakat, dan haji. Orang lain masih boleh menunaikan tiga ibadah tersebut karena ada dalil tegas yang membolehkan ditunaikan oleh orang lain.

Syaikh Al-‘Allamah Zainud Ad-Din Al-Malibari Asy-Syafi’i (w. 987 H) menyatakan :

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صَلاَةُ فَرْضٍ لَمْ تُقْضَ وَلَمْ تُفْدَ عَنْهُ.وَفِيْ قَوْلٍ أَنَّهَا تُفْعَلُ عَنْهُ أَوْصَى بِهَا أَمْ لاَ حَكَاهُ العَبَّادِيْ عَنِ الشَّافِعِيِّ لِخَبَرٍ فِيْهِ وَفَعَلَ بِهِ السُّبْكِيْ عَنْ بَعْضِ أَقَارِبِهِ

“Barang siapa yang meninggal dalam kondisi memiliki hutang salat fardhu, tidak bisa diqadha (dibayar) dan ditebus (oleh yang masih hidup). Dalam pendapat lain dinyatakan : sesungguhnya hal itu boleh dilakukan untuknya, baik dia (mayit) mewasiatkan ataupun tidak. Imam Al-‘Abbadi menghikayatkan hal ini dari imam Asy-Syafi’i berdasarkan sebuah khabar (hadis) di dalam masalah ini. Dan Imam As-Subki mengamalkan hal ini untuk sebagian kerabatnya.” (Fath Al-Mu’in, hlm. 3, Maktabah Madinah Jombang Jawa Timur)

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa penyamaan qadha’ bagi orang yang telah meninggal dunia dengan dalil bolehnya doa pada orang yang telah meninggal dunia, begitu pula sedekah dan haji bagi orang yang telah meninggal dunia adalah dalil yang lemah.

Kalau kita memilih pendapat tidak adanya qadha’ shalat bagi orang yang telah meninggal dunia, menunjukkan bahwa shalat itu amalan individu yang harus diperhatikan oleh setiap muslim.

Baca Juga:

Referensi:

http://islamport.com/w/ftw/Web/953/3818.htm (diakses pada 10 Maret 2022)

Fath Al-Mu’iin bi Syarh Qurrah Al-‘Ain. Syaikh Zain Ad-Diin bin ‘Abdul ‘Aziz Al-Malibari. Penerbit Maktabah Madinah.

Kamis siang, 6 Syakban 1443 H, 10 Maret 2022

@ Darush Sholihin Panggang Gunungkidul

Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com

Artikel yang Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button