Karya-Karya Penting dalam Madzhab Syafi’i
Sebagai penganut madzhab Syafi’i di Indonesia, sudah sepantasnya kita mengetahui apa saja kitab-kitab penting karya Imam Syafi’i dan kitab-kitab buah karya ulama Syafi’iyah. Karena dalam mempelajari fikih, cara terbaik adalah dengan menguasai fikih madzhab di negeri masing-masing [1].
Karya Besar Imam Syafi’i
Imam Syafi’i telah menghasilkan beberapa karya tulis, di antaranya:
1- Kitab Al Umm yang dikumpulkan oleh murid beliau, Ar Robi’ bin Sulaiman.
2- Kitab Ikhtilaful Hadits.
3- Kitab Ar Risalah, awal kitab yang membahas Ushul Fiqh.
Beberapa Kitab Rujukan dalam Madzhab Syafi’i
1- Kitab Al Muhaddzab karya Abu Ishaq Asy Syairozi. Imam Nawawi memiliki kitab penjelas dari kitab tersebut yang diberi nama “Al Majmu’ Syarh Al Muhaddzab”. Beliau menulis penjelasan hingga Bab Riba, setelah itu meninggal dunia. Lalu dilanjutkan (disempurnakan) oleh As Subkiy sebanyak satu jilid setelah Bab Riba hingga beliau pun wafat. Dan dilanjutkan oleh Syaikh Muhammad Bakhit Al Muthi’i (mufti Mesir di masa silam).
2- Al Wajiz karya Abu Hamid Al Ghozali, lalu dijelaskan dalam kitab Fathul ‘Aziz karya Abul Qosim Ar Rofi’i.
3- Roudhotuth Tholibin wa ‘Umdatul Muftiyin karya Imam Nawawi.
4- Beberapa karya matan ringkas:
(1) Matan Abi Syuja’ (Ghoyatul Ikhtishor) dan di antara kitab penjelas yang ringkas adalah Fathul Qorib karya Syaikh Muhammad bin Qosim Al Ghozi dan Al Iqna’ fii Hilli Alfazhi Abi Syuja’ karya Al Khotib Asy Syarbini, juga Kifayatul Akhyar fii Hilli Ghoyatil Ikhtishor karya Abu Bakr Al Husniy Ad Dimasyqi;
(2) Matan Az Zubdi karya Ahmad bin Ruslan, di antara kitab penjelasnya adalah Mawahib Ash Shomad fii Hilli Alfazhiz Zubdi karya Ahmad bin Hijaziy dan Ghoyatul Bayan Syarh Manzhumah Az Zubdi li Ibni Ruslan karya Muhammad Ar Romliy.
Kitab matan ini yang perlu dikaji mulai dari tingkat dasar, seperti kita dapat mengambil urutan dari mempelajari Matan Abi Syuja’ terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan Fathul Qorib, setelahnya Al Iqna’, lalu Kifayatul Akhyar.
Semoga bermanfaat bagi penuntut ilmu dalam mempelajari fikih madzhab Imam Syafi’i. Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.
Baca juga: Imam Syafii dan Murid-Muridnya
Referensi:
Hasyiyah ‘ala Al Qoul Al Mukhtar fii Syarh Ghoyatil Ikhtishor, Sa’aduddin bin Muhammad Al Kubiy, terbitan Maktabah Al Ma’arif Riyadh, cetakan pertama, 1432 H.
—
Bathaa’, Riyadh-KSA, 27 Rabi’ul Awwal 1434 H
[1] Demikian nasehat yang penulis dapatkan dari guru penulis Syaikh Sholih Al Fauzan dan Syaikh Sholih Al ‘Ushoimi. Semoga Allah memberkahi umur mereka berdua.
Barakallahu fiikum.
saya senang sekali dengan adanya keterangan2 seperti ini,smoga
bermamfaat buat saya,amiin