Hadits Keutamaan Akal, Semuanya Dusta
Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya “Al Manar Al Munif fi Ash Shohih wa Adh Dho’if” menyebutkan tentang derajat hadits keutamaan akal. Ini akan mematahkan argumen para pengagum akal. Karena dari sisi keotentikan hadits yang mereka bawakan pun cacat. Sehingga mustahil dijadikan sebagai hujjah.
Beliau rahimahullah berkata, “Hadits-hadits yang membicarakan tentang akal, semuanya dusta.”
Lantas beliau rahimahullah menyebutkan beberapa hadits.
Hadits pertama,
لما خلق الله العقل قال له أقبل فأقبل ثم قال له أدبر فأدبر فقال ما خلقت خلقا أكرم علي منك بك آخذ وبك أعطي
“Tatkala Allah menciptakan akal, Allah menyerunya, “Mari sini.” Ia pun memenuhi seruan tersebut. Lantas dikatakan lagi padanya, “Baliklah”. Ia lantas balik. Tidak ada satu makhluk pun yang diciptakan yang lebih mulia darimu (dari akal). Karenamu diambil dan karenamu diberi.”
Hadits kedua,
لكل شيء معدن ومعدن التقوى قلوب العاقلين
“Segala sesuatu memiliki tambang dan tambang takwa didapat pada hati orang yang berakal.”
Hadits ketiga,
إن الرجل ليكون من أهل الصلاة والجهاد وما يجزى إلا على قدر عقله
“Sesungguhnya seseorang dinilai sebagai ahli shalat dan jihad dilihat dari kualitas akalnya.”
Di akhir penjelasan, Ibnul Qayyim menyebutkan,
Abul Fath Al Azdi mengatakan, “Tidak ada satu pun hadits yang menunjukkan keutamaan akal yang shahih. Demikian dikatakan oleh Abu Ja’far Al ‘Uqaili dan Abu Hatim Ibnu Hibban.” Wallahu a’lam.
[Disarikan dari fi Ash Shohih wa Adh Dho’if, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Darul Atsar, cetakan pertama, 1423, hal. 38]Pembahasan ini adalah melengkapi dua bahasan yang sudah dibahas di rumaysho.com:
Dear record at night 3 days before Wuquf in Arofah, 6 Dzulhijah 1431 H, KSU, Riyadh, KSA
Muhammad Abduh Tuasikal