Gerhana itu Ada yang Mengatur
Terjadinya gerhana matahari di mana posisi matahari, bulan dan bumi berada dalam satu garis, lalu saat itu cahaya matahari terhalang oleh bulan untuk sampai ke bumi, semua menunjukkan bahwa ada yang mengatur.
Tak mungkin langsung tiba-tiba seperti itu, pasti ada yang jadi pengatur. Sama halnya berputarnya bumi dan matahari, juga ada yang mengatur.
Beda dengan keyakinan kaum penentang Tuhan, mereka beranggapan bahwa itu adalah fenomena alam semata sehingga lebih asyik kiranya berselfie ria dibanding mentadabburi suatu peringatan dari Allah.
Anda Muslim?
Seorang muslim yang selalu berserah diri pada Allah tidak meyakini seperti kaum penentang di atas.
Anda Mukmin?
Seorang mukmin yang beriman pada Allah dan Rasul-Nya juga tidak meyakini seperti para atheis.
Muslim dan Mukmin yakin bahwa ada yang mengatur yaitu RABBUL ‘ALAMIN.
Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim karya Abul Fida’ Ibnu Katsir rahimahullah ketika menguraikan penjelasan ayat ‘Alhamdulillah Rabbil ‘Alamin’ dalam surat Al-Fatihah (ayat kedua) dijelaskan yang inti sarinya sebagai berikut.
• Rabb adalah Al-Malik Al-Mutasharrif, Yang Maha Merajai dan Yang Maha Mengatur. Dalam bahasa Arab, Rabb bermakna sayyid. Juga bermakna pengatur yang mengatur dengan baik. Semua makna tadi benar jika disandarkan pada Allah Ta’ala.
• ‘Alamin adalah bentuk plural dari kata ‘alam. Maksud ‘alam terdapat beberapa tafsiran dari para ulama.
Ada yang mengartikan ‘alam dengan jin dan manusia. Berarti, Allah adalah Rabb jin dan manusia. Hal ini seperti disebutkan oleh seorang ulama yang bernama Abul ‘Aliyah.
Ada pula yang mengartikan ‘alamin dengan semua yang diciptakan oleh Allah di langit dan bumi, seperti yang disebutkan oleh Az-Zujaj. Al-Qurthubi menyatakan bahwa inilah makna yang paling lengkap dan mencakup semua.
Pelajarannya …
‘Alam itu berasal dari kata al-‘alamah yang berarti tanda. Maksudnya, ‘alam yang ada menunjukkan bahwa ada yang mencipta.
—
GERHANA …
Terjadinya gerhana pun demikian adanya. Ada yang mengatur, yaitu Allah, Rabbul ‘alamin, Rabb semesta alam.
Jangan kita jadi seperti Fir’aun yang jadi penentang Tuhan bahkan menihilkan adanya pencipta dan pengatur.
Lihat apa yang ditanyakan Fir’aun dan dijawab oleh Nabi Musa ‘alaihis salam …
قَالَ فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ الْعَالَمِينَ
Fir’aun bertanya: “Siapa Rabb semesta alam itu?”
قَالَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا إِن كُنتُم مُّوقِنِينَ
Musa menjawab: “Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang di antara keduanya (Itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian (orang-orang) mempercayai-Nya”. (QS. Asy-Syu’ara’: 23-24)
Semoga terjadinya gerhana semakin menguatkan iman dan ketauhidan kita pada Allah.
Wallahu waliyyut taufiq.
—
Saat di udara bersama Citilink menuju Halim Jakarta, saat mentari memancarkan sinar kuning, 28 Jumadal Ula 1437 H, Senin 07-03-2016.
By: Muhammad Abduh Tuasikal
Oleh Al-Faqir Ila Maghfirati Rabbihi: Muhammad Abduh Tuasikal
Rumaysho.Com, Channel Telegram @RumayshoCom, @DarushSholihin, @UntaianNasihat, @RemajaIslam