Aqidah

Hikmah Penciptaan yang Berpasang-Pasangan

Segala sesuatu diciptakan berpasang-pasangan dan ada hikmah di balik itu semua.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyat: 49)

Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan,

جميع المخلوقات أزواج: سماء وأرض، وليل ونهار، وشمس وقمر، وبر وبحر، وضياء وظلام، وإيمان وكفر، وموت وحياة، وشقاء وسعادة، وجنة ونار، حتى الحيوانات [جن وإنس، ذكور وإناث] والنباتات

“Setiap makhluk itu berpasang-pasangan. Ada matahari dan bumi. Ada malam dan ada siang. Ada matahari dan ada rembulan. Ada daratan dan ada lautan. Ada terang dan ada gelap. Ada iman dan ada kafir. Ada kematian dan ada kehidupan. Ada kesengsaraan dan ada kebahagiaan. Ada surga dan ada neraka. Sampai pada hewan pun terdapat demikian. Ada juga jin dan ada manusia. Ada laki-laki dan ada perempuan. Ada pula berpasang-pasangan pada tanaman.”

Apa Hikmahnya?

Ibnu Katsir melanjutkan,

ولهذا قال: { لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ } أي: لتعلموا أن الخالق واحدٌ لا شريك له

“Oleh karena itu Allah menyatakan ‘supaya Kami mengingat kebesaran Allah’, yaitu supaya kalian mengetahui bahwa Pencipta itu semua hanya satu, Dia tidak bersekutu dalam hal itu.”

Hal ini diutarakan pula Syaikh As Sa’di dalam kitab tafsirnya bahwa setiap hewan dan juga manusia diciptakan berpasang-pasangan supaya manusia mau memikirkan nikmat yang telah Allah berikan padanya, yaitu memikirkan akan ketetapan ini. Hikmahnya adalah dengan berpasangan tersebut keberadaan makhluk tetap ada, karena akan tumbuh dan berkembang. Dari situlah diraih banyak manfaat.

Dalam Tafsir Al Jalalain disebutkan pula bahwa segala sesuatu diciptakan berpasang-pasangan seperti adanya laki-laki dan perempuan. Ada pula langit dan ada bumi. Ada matahari dan ada rembulan. Ada kemudahan dan ada kesulitan. Ada musim panas dan ada musim dingin. Ada manis dan ada masam. Ada cahaya dan ada kegelapan. Hikmahnya, supaya diketahui bahwa yang menciptakan yang berpasang-pasangan itu hanya Rabb yang satu, sehingga Dia-lah yang pantas diibadahi.

Semoga bermanfaat.

Saat menunggu terbenam matahari di hadapan Masjid Al Fatah Ambon, 17 Jumadal Ula 1436 H

Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com

Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh TuasikalFans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter @RumayshoComInstagram RumayshoCom

Artikel yang Terkait

2 Komentar

  1. Afwan ustadz, pertanyaan menyimpang..
    Ustadz tau “Al-Uyeah” gak?! setau ana mereka itu designer yang suka bikin tulisan-tulisan yang intinya mengajak ke dakwah sunnah, saya suka sama kreativitas mereka, tapi sekarang mereka mengumumkan kalau mereka berlepas diri dari Radio Rodja, Dzulkarnain.net, dan sebagainya, bahkan di posternya itu menyebut website Rumaysho.Com ini,, setelah ana cek di blog mereka, ada artikel yang isinya berkata-kata “Tahdzir” menyinggung ustadz “Abd. Qadir Jawwas juga, aku gak ngerti tentang semua ini ustadz, apa mereka musuhan atau gimana? aku bingung, mohon jika berkenan ustadz luruskan, biar saya gak salah paham, karena hati manusia itu hanya Allah yang membolak-balikkan 🙁

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button