Tidur Pagi Pasti Ada Sebabnya
Tidak mungkin sesuatu terjadi tanpa sebab. Itu mustahil. Begitu juga kebiasaan tidur pagi, pasti ada sebabnya. Apa saja sebabnya menurut agama ini? Berikut penjelasan empat sebab tidur pagi dan solusinya.
[Sebab pertama] Tidak shalat malam
Tidak shalat malam dapat menyebabkan malas di pagi harinya. Cara mengatasi hal ini adalah dengan mengerjakan sholat malam karena dengan melakukan hal tersebut akan terlepaslah ikatan-ikatan setan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَقِدَ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ ، يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ ، فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ ، وَإِلاَّ أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ
“Setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang) salah seorang dari kalian ketika tidur. Di setiap ikatan setan akan mengatakan, “Malam masih panjang, tidurlah!”. Jika dia bangun lalu berdzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika dia berwudhu, lepas lagi satu ikatan. Kemudian jika dia mengerjakan sholat, lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari dia akan bersemangat dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, dia tidak ceria dan menjadi malas.” (HR. Bukhari no. 1142 dan Muslim no. 776)
Benar pula perkataan seorang tabi’in bahwa dengan mengerjakan shalat malam, wajah akan menjadi berseri di pagi hari. Yaitu seorang ulama hadits dari Kufah, Syarik An Nakho’i bin ‘Abdillah, ketika mendiktekan hadits kepada murid-muridnya, di sela-sela mendikte, beliau mengatakan kepada seorang muridnya –yaitu Tsabit bin Musa Az Zahid-,
مَنْ كَثُرَتْ صَلاَتُهُ بِاللَّيْلِ حَسُنَ وَجْهُهُ بِالنَّهَارِ
“Barangsiapa banyak mengerjakan shalat di malam hari, wajahnya akan berseri di pagi harinya.” (HR. Ibnu Majah no. 1333. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini dho’if dalam Shohih wa Dho’if Sunan Ibnu Majah)
Tsabit bin Musa menyangka bahwa ini adalah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Padahal ini hanyalah perkataan gurunya Syarik karena melihat kezuhudan dan kewaro’an yang ada padanya. (Lihat Taysir Mushtholahul Hadits, hal. 86, Darul Fikr dan Laysa Min Qoulin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, hal. 89, Maktabah Awladu Syaikh)
Juga disebutkan dalam sebuah hadits bahwa orang yang tidak shalat malam berarti telah dikencingi oleh setan.
Dari Abu Wa’il, dari Abdullah, beliau berkata, “Ada yang mengatakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa terdapat seseorang yang tidur malam hingga shubuh (maksudnya tidak bangun malam, pen). Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengatakan,
« ذَلِكَ الشَّيْطَانُ بَالَ فِى أُذُنَيْهِ ».
“Demikianlah setan telah mengincingi kedua telinganya.” (HR. An Nasa’i no. 1609 dan Ibnu Majah no. 1330. Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 640 mengatakan bahwa hadits ini shohih)
[Sebab kedua] Sering begadang
Begadang bisa menyebabkan lelah dan ngantuk di pagi harinya.
Cara mengatasinya adalah dengan tidur di awal malam.
Dari Abu Ishaq, beliau berkata bahwa beliau menanyakan kepada Al Aswad bin Yazid tentang perkataan ‘Aisyah mengenai shalat malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. ‘Aisyah berkata,
كَانَ يَنَامُ أَوَّلَ اللَّيْلِ وَيُحْيِى آخِرَهُ ثُمَّ إِنْ كَانَتْ لَهُ حَاجَةٌ إِلَى أَهْلِهِ قَضَى حَاجَتَهُ ثُمَّ يَنَامُ فَإِذَا كَانَ عِنْدَ النِّدَاءِ الأَوَّلِ – قَالَتْ – وَثَبَ – وَلاَ وَاللَّهِ مَا قَالَتْ قَامَ – فَأَفَاضَ عَلَيْهِ الْمَاءَ – وَلاَ وَاللَّهِ مَا قَالَتِ اغْتَسَلَ. وَأَنَا أَعْلَمُ مَا تُرِيدُ – وَإِنْ لَمْ يَكُنْ جُنُبًا تَوَضَّأَ وُضُوءَ الرَّجُلِ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ صَلَّى الرَّكْعَتَيْنِ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa tidur di awal malam dan beliau menghidupkan akhir malam (dengan shalat). Jika beliau memiliki hajat (baca : hubungan badan dengan istrinya), beliau menunaikan hajat tersebut kemudian beliau tidur. Pada adzan shubuh pertama, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk (‘Aisyah tidak mengatakan bahwa beliau bangun). Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menuangkan air (‘Aisyah tidak mengatakan bahwa beliau mandi, dan aku mengetahui apa yang ‘Aisyah maksudkan). Jika beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak dalam keadaan junub, beliau berwudhu seperti wudhu seseorang yang hendak shalat. Kemudian beliau shalat dua raka’at.” (HR. Muslim no. 739)
Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat Isya’ dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari no. 568)
[Sebab ketiga] Terpengaruh dengan teman yang punya kebiasaan tidur pagi
Ingatlah karena dekat dengan teman atau tetangga yang sering malas-malasan, kita juga bisa terpengaruh.
Cara mengatasi hal ini adalah dengan memilih teman yang rajin, yang selalu menjaga waktunya di pagi hari, sehingga kita bisa tertular kerajinannya.
Baca Juga: Manfaat Teman yang Baik
[Sebab keempat] Kebiasaan
Ini juga adalah sebab orang sering tidur pagi karena kesehariannya memang seperti ini. Selepas shalat shubuh, kebiasaannya adalah menghampiri kasur, mengambil selimut dan bantal, sehingga pulas tidur hingga matahari meninggi lalu beranjak kerja atau kuliah. Orang yang punya kebiasaan seperti ini telah hilang keberkahan dari dirinya di waktu pagi.
Cara mengatasinya dengan bersungguh-sungguh menghilangkan kebiasaan buruk tersebut dan senantiasa dibarengi dengan meminta tolong pada Allah. Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِين
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di dalam jalan Kami, maka sungguh akan Kami tunjukkan mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al ‘Ankabut [29) : 69)
Baca Juga: Hukum Tidur Pagi Setelah Shubuh
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.rumaysho.com
Alhm saya selalu Sholat malam dan sampai subuh ga tidur dan gantuk itu setelah membaca Al-matsurat, dan saya sudah coba untuk tidak tidur pagi, tapi waktu baca Al-matsurat itu ngantuk bangat dan saya tidur hanya 15 menit atau setengah jam itu gimana?
Seharusnya shalat malamnya juga lihat kondisi diri, jangan terlalu dipaksakan.
Ass. maaf kalo saya agak curhat, tapi saya mengharapkan tanggapannya.
Suami saya, tidak sholat malam, tidak sholat 5 waktu apalagi sholat2 sunat, sukanya begadang dengan alasan banyak pekerjaan (dan memang dia bekerja di depan komputer/laptopnya sampe pagi), juga memang sudah menjadi kebiasaannya begadang karena (katanya) di waktu mudanya suka dugem…dan dia sekarang adalah “teman” saya yang mungkin seumur hidup saya. Apakah harus saya diamkan, karena sudah saya tegur berulang kali untuk sholat 5 waktu aja (katanya belom dapat hidayah dari Allah). dan untuk diketahui juga, ibunya rajin sholat dan ngaji (dan sudah haji diongkosin sama suami saya), tapi dari ke 5 anak2nya tidak ada yang sholat apalagi ngaji (saya jadi kasihan sama ibu mertua saya, karena tidak pernah didoakan oleh anak2nya), dan beliau juga tidak pernah menegur anak2nya untuk sholat, tampaknya ibu mertua saya itu takut sekali dengan anak2nya…dibentak-bentak oleh anak2nya diam aja, di suruh2 mau aja, gk diperhatiin gk apa2…gk boleh begini… gk boleh begitu…kadang saya kasihan sama mertua saya, tapi sepertinya mertuanyapun tidak mau saya ikut campur dengan masalah ini, sampai2 saya pernah mau berniat berhenti jadi “temannya”…malah jadi “heboh”…. dan saya…setelah ibu mertua saya menjadi hajjah..thn 2005, thn 2006 saya pake jilbab, sepertinya aneh buat mereka, termasuk suami saya, katanya kaya’ tukang daging di pasar, kampungan, kaya’ nenek2, dll…yag jelek2. tapi saya bertahan sampe sekarang tetap pake jilbab (dan mereka merasa pake baju luar nergeri dan tank top adalah paling keren), berusaha sholat 5 waktu dan sunat rawatibnya juga tahajud…(tidak bermaksud membandingkan antara saya dan suami)…sekarang saya jadi agak bingung…apakah cuma mendo’akan suami saja supaya sadar?…mungkin ikhtiar saya yang kurang ya….
terima kasih….
Tetap terus menerus menasehati dan mendoakan suami.
Kami sarankan untuk baca artikel di sini >> https://rumaysho.com/hukum-islam/shalat/2819-status-perkawinan-dengan-pria-yang-tidak-shalat.html
dan juga mohon beri suami artikel berikut >> https://rumaysho.com/hukum-islam/shalat/2721-dosa-meninggalkan-shalat-lima-waktu-lebih-besar-dari-dosa-berzina-.html
cuba beli buku-buku agama dan letakkan dimana-man saja dirumah anda…insyaallah dia terbaca dan mungkin tertarik untuk membuatnya dan buatlah solat hajat untuk nya,keluarga,dan ibunya…minta juga ibunya membuat solat hajat utk nya….insyallah
. apa klu kita mempunyai tmn atau sahabat yg jrg solat & sering brbwt maksiat apa hrs kita jauhi tapi dia sgt baik dan slalu mgrti prasaan kita……
Trus didakwahi. Jk tdk bisa maka jauhi.
diingatkan saja, harus sabar juga ngingetinya, klo masi blum berubah juga sebaiknya ditinggalkan
Subhanallah, benar seperti nasehat orang tua dulu, tentang kebiasaan tidak baik jk tidur pagi, hilang keberkahannya.
bagaimana kalo kerja shift malam (22.00 – 08.00) yang mengharuskan tidak tidur semalaman? kapan sebaiknya kita harus tidur?
Jawabannya, sebagaimana kata Ibnul Qayyim: Waktu tidur yang bermanfaat adalah ketika butuh.