Siapakah Penulis Jurumiyyah, Penulis Buku Nahwu yang Terkenal Itu?
Siapakah penulis Jurumiyyah, penulis buku nahwu yang terkenal itu?
Mengenal Penulis Kitab Jurumiyyah
Ibnu Aajurrom, ia adalah Abu ‘Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Daud Ash-Shinhaaji, beliau adalah seorang sastrawan, ahli nahwu, dan pakar Al-Qur’an. Beliau dijuluki sebagai imam dalam ilmu nahwu oleh para pensyarh seperti Al-Makkudiy (‘Abdurrahman bin Shalih Al-Makkudiy, termasuk ulama bahasa Arab) dan Ar-Raa’i (Abu ‘Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Isma’il Al-Maghribi Al-Andalusi, terkenal dengan Ar-Raa’i, ia adalah seorang fakih, pakar ushul, dan ahli nahwu). Negeri beliau di kota Faas di Maghrib. Di situlah beliau menyampaikan pelajaran beliau. Beliau lahir pada tahun 672 Hijiriyah. Beliau memiliki banyak karya dan banyak guru. Di antara guru beliau adalah Abu Hayyan. Di antara karya beliau yang masyhur adalah kitab ini. Yang meriwayatkan kitab ini adalah Abu ‘Abdillah Muhammad bin Ibrahim Al-Hadhramiy. Kitab ini sangat bernilai dan punya kedudukan istimewa di sisi para ulama yang fokus mempelajari bahasa Arab. Yang menunjukkan keistimewaan kitab ini adalah:
- banyak yang memberikan penjelasan pada kitab ini,
- banyak ulama yang memperhatikan kitab ini hingga membuat versi penjelasan, ringkasan, dan dibuat dalam bentuk bait syair, ada juga yang mengi’rob kitab ini dan menyempurnakannya. Di antara ulama yang membuat bait syairnya adalah Al-‘Amriithi (wafat: 989 H) dalam 250 bait syair dan Muhammad bin Aabb Asy-Syinqithi (wafat: 1160 H) dalam 150 bait.
Ulama yang mensyarh (memberikan penjelasan) pada kitab ini adalah:
- Khalid Al-Azhari (wafat: 905 H)
- Al-Hatthoob (wafat: 954 H), beliau menyempurnakan kitab Al-Aajurromiyyah
- Al-Kafrowi (wafat: 1202 H),
- Muhammad Muhyiddin ‘Abdul Hamiid (wafat: 1393 H) dengan kitabnya At-Tuhfah As-Saniyyah,
- Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin (wafat: 1421 H) dengan syarhnya.
Beliau meninggal dunia pada tahun 723 H, usia 51 tahun.
Catatan dari Syaikhuna Shalih bin ‘Abdullah bin Hamad Al-‘Ushaimi, penyebutan yang tepat adalah Aajurroom, sebagaimana yang diucapkan dalam bahasa Al-Barbar. Seperti disebut Aakurroom, yang berarti laki-laki yang saleh.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Kitab Al-Aajurromiyyah adalah kitab sederhana dalam ilmu nahwu, tetapi kitab tersebut penuh berkah, jaami’ (ringkas, tetapi sarat makna), pembagiannya mudah, penjelasannya mudah dipahami. Aku menasihati setiap pemula agar mempelajari ilmu nahwu dengan membaca kitab ini.” (Syarh Hilyah Thaalib Al-‘Ilmi, hlm. 61)
Referensi:
- Al-Mumti’ fii Syarh Al-Aajurrumiyyah. Cetakan pertama, Tahun 1439 H. Syaikh Abu Anas Malik bin Salim bin Mathar Al-Hadzri. Taqdim: Syaikh Muqbil bin Haadi Al-Waadi’i. Penerbit Daar An-Nashiihah.
- Syarh Al-Muqaddimah Al-Aajurroomiyyah. Syaikh Shalih bin ‘Abdullah bin Muhammad bin Hamad Al-‘Ushoimi. Barnamij Muhimmaat Al-‘Ilmi.
Baca Juga:
–
Diselesaikan pada 21 Rabiul Awal 1444 H, 17 Oktober 2022
Artikel Rumaysho.Com