Sifat Shalat Nabi (11): Tentang Duduk Antara Dua Sujud
Setelah Rumaysho.Com membahas tentang perihal tata cara sujud, kali ini akan diulas mengenai tata cara duduk antara dua sujud.
26- Setelah sujud pertama kemudian duduk antara dua sujud. Bentuk duduknya adalah iftirosy, yaitu kaki kiri diduduki dan kaki kanan ditegakkan.
Dalam hadits Abu Humaid As Sa’idiy disebutkan,
ثُمَّ ثَنَى رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَقَعَدَ عَلَيْهَا ثُمَّ اعْتَدَلَ حَتَّى يَرْجِعَ كُلُّ عَظْمٍ فِى مَوْضِعِهِ مُعْتَدِلاً ثُمَّ أَهْوَى سَاجِدًا
“Kemudian kaki kiri dibengkokkan dan diduduki. Kemudian kembali lurus hingga setiap anggota tubuh kembali pada tempatnya. Lalu turun sujud.”(HR. Tirmidzi no. 304 dan Abu Daud no. 963, 730. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Duduk saat shalat adalah duduk iftirosy kecuali pada tasyahud akhir, duduknya adalah duduk tawarruk, yaitu dengan duduk di lantai, lantas kaki kiri dikeluarkan dari sisi kaki kanan.
Juga hal ini disebutkan dalam hadits Abu Humaid As Sa’idiy,
فَإِذَا جَلَسَ فِى الرَّكْعَتَيْنِ جَلَسَ عَلَى رِجْلِهِ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الْيُمْنَى ، وَإِذَا جَلَسَ فِى الرَّكْعَةِ الآخِرَةِ قَدَّمَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الأُخْرَى وَقَعَدَ عَلَى مَقْعَدَتِهِ
“Ketika beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk setelah melakukan dua raka’at, kaki kiri saat itu diduduki dan kaki kanan ditegakkan. Adapun saat duduk di raka’at terakhir (tasyahud akhir), kaki kiri dikeluarkan, kaki kanan ditegakkan, lalu duduk di lantai.” (HR. Bukhari no. 828).
Dalam kitab sunan disebutkan hadits Abu Humaid As Sa’idiy,
إِذَا كَانَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ اللَّتَيْنِ تَنْقَضِي فِيهِمَا الصَّلَاةُ أَخَّرَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَقَعَدَ عَلَى شِقِّهِ مُتَوَرِّكًا ثُمَّ سَلَّمَ
“Jika telah pada dua raka’at yang merupakan raka’at terakhir (terdapat salam), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengeluarkan kaki kirinya dan beliau duduk di lantai secara tawarruk, kemudian beliau salam.” (HR. An Nasai no. 1262. Shahih menurut Syaikh Al Albani).
27- Yang beliau baca saat duduk antara dua sujud adalah “Robbighfirlii warhamnii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii, wahdinii.”
Dalam hadits Ibnu ‘Abbas disebutkan do’a duduk antara dua sujud yang dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
رَبِّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاجْبُرْنِي ، وَارْفَعْنِي ، وَارْزُقْنِي ، وَاهْدِنِي.
“Robbighfirlii warhmanii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii, wahdinii (artinya: Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku).” (HR. Ahmad 1: 371. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa haditsnya hasan).
Ada beberapa lafazh lainnya yang belum penulis sebutkan kali ini mengenai doa ketika sujud yang bisa diamalkan.
Semoga bermanfaat yang singkat ini. Hanya Allah yang memberi taufik.
—
Diselesaikan selepas Shalat Isya di Masjid Jami’ Al Adha Pesantren Darush Sholihin Gunungkidul, 20 Jumadats Tsaniyyah 1435 H
Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com
Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh Tuasikal, Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter @RumayshoCom
—
Segera pesan satu paket buku terbaru karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal berisi 6 buku dengan format: Paket 6 buku# nama pemesan# alamat# no HP# jumlah paket, lalu kirim sms ke 0852 00 171 222 atau via PIN BB 2A04EA0F. Harga paket Rp.80.000,- untuk Pulau Jawa, sudah termasuk ongkos kirim. Salah satu buku yang terdapat dalam paket tersebut adalah buku “Kenapa Masih Enggan Shalat?”. Info selengkapnya di Ruwaifi.Com.
Asslamu alaikum
ustad bacaan apakah yang diajarkan Rasulullah ketika kita sujud tilawah pada saat mendengar ayat assajadah?
Wa’alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuh
Bacaannya spt pada sujud biasa.
Ustadz, bagaimana dengan bacaan robbighfirli , robbighfirli
Boleh bacaan tsb.
Assalamu alaikum
Dalam hadits Ibnu ‘Abbas disebutkan do’a duduk antara dua sujud yang dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
رَبِّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاجْبُرْنِي ، وَارْفَعْنِي ، وَارْزُقْنِي ، وَاهْدِنِي.
“Robbighfirlii warahmnii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii, wahdinii
(artinya: Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku,
tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku).” (HR.
Ahmad 1: 371. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa haditsnya
hasan).
Benarkah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca do’a tersebut? Apakah sesuai dengan bacaan “Inna sholati…..dst”? Saya pikir Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meminta untuk dirinya sendiri sampai akhir hayatnya.
Dalam sejarah bangsa ini, pernah seorang belanda yang sangat ahli dalam hadis berusaha memecah belah Islam di Aceh dengan membuat hadis2 palsu.
Bagi kaum muda muslim harus lebih kritis, terutama pada hal2 yang mendiskreditkan Rasullullah dan Islam. Mohon dipikirkan.
Wa’alaikumussalam. Itu doa Rasul sendiri.
2014-05-06 10:35 GMT+07:00 Disqus :
Wa’alaikumussalam. Selengkapnya di Rumaysho.Com: https://rumaysho.com/shalat/cara-duduk-tasyahud-iftirosy-atau-tawarruk-1259
Menurut pendapat kami, duduknya tawarruk pd setiap rakaat terakhir meskipun yg dua rakaat spt shalat Shubuh.
Assalamu alaikum tadz. Semoga Allah memberkahi ustadz dan keluarga.
pertanyaannya kalau shalat 2 rakaat, duduk tawaruk atau iftiras? terima kasih