Haji Umrah

Kapan Keluar dari Arafah dan Muzdalifah bagi Jamaah Haji?

Kapan keluar dari Arafah dan Muzdalifah bagi jamaah haji?

 

 

Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani

 

كِتَابُ اَلْحَجِّ

Kitab Haji

بَابُ صِفَةِ اَلْحَجِّ وَدُخُولِ مَكَّةَ

Bab Sifat Haji dan Masuk Makkah

 

HADITS YANG MEMBICARAKAN KAPAN KELUAR DARI MUZDALIFAH

Hadits #758

وَعَنْ عُرْوَةَ بْنِ مُضَرِّسٍ ( قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ ( { مَنْ شَهِدَ صَلَاتَنَا هَذِهِ -يَعْنِي: بِالْمُزْدَلِفَةِ- فَوَقَفَ مَعَنَا حَتَّى نَدْفَعَ, وَقَدْ وَقَفَ بِعَرَفَةَ قَبْلَ ذَلِكَ لَيْلاً أَوْ نَهَارًا, فَقَدْ تَمَّ حَجُّهُ وَقَضَى تَفَثَهُ } رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَابْنُ خُزَيْمَةَ (973) .

Dari Urwah Ibnu Mudharris bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa mengikuti shalat Shubuh bersama kami di Muzdalifah, lalu bermalam bersama kami hingga kami berangkat dan sebelum itu ia benar-benar wukuf di Arafah malam atau siang, maka hajinya telah sempurna dan ia telah menunaikan TAFATS-nya.” (Diriwayatkan oleh Imam yang Lima. Hadits ini sahih menurut Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah). [HR. Abu Daud, no. 1950; Tirmidzi, no. 891; An-Nasai, 5:263; Ibnu Majah, no. 3016; Ahmad, 26:142. Hadits ini dikatakan hasan sahih oleh At-Tirmidzi, lalu disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, no. 2820; dan Al-Hakim, 1:463]

 

Faedah hadits

1. Arti TAFATS adalah kotoran yang ada karena panjangnya kuku, panjangnya rambut, yang merupakan keadaan kusut orang yang berihram. Yang dimaksud ia telah menunaikan TAFATS-nya adalah ia selesai dan telah menghilangkan kotoran pada dirinya.

2. Menurut Jumhur Ulama, mabit di Muzdalifah termasuk WAJIB HAJI, bukan termasuk yang jika ditinggalkan hajinya tidak sah (rukun haji). Pendapat mabit di Muzdalifah termasuk wajib haji dinyatakan oleh Imam Nawawi rahimahullah.

3. Sebelum zawal (sebelum Zhuhur) bukanlah waktu untuk wukuf. Yang dimaksud siang dalam hari Arafah adalah setelah masuk Zhuhur (bakda zawal). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri melakukan wukuf setelah zawal (masuk Zhuhur).

4. Para ulama berselisih pendapat, hukum wukuf di Arafah dari masuk Zhuhur hingga matahari tenggelam, apakah termasuk rukun haji, wajib haji, ataukah termasuk sunnah haji. Menurut ulama Syafiiyah dalam pendapat ash-shahih, berdiam hingga matahari tenggelam itu termasuk sunnah haji. Inilah pendapat yang dikuatkan oleh Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan dalam Minhah Al-‘Allam, 5:312.

5. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri dari ‘Arafah sebelum melaksanakan shalat Maghrib padahal sudah masuk waktu Maghrib.

 

Referensi:

  • Minhah Al-‘Allam fi Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Jilid Ketiga. 5:307-312.

 

 

Diselesaikan di Mina pada hari Arafah, 9 Dzulhijjah 1444 H, 27 Juni 2023

Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com

Artikel yang Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button