Shalat

Bulughul Maram – Shalat: Pahala Shalat Sunnah, Menemani Nabi di Surga

Inilah di antara keutamaan shalat sunnah, pahalanya adalah menemani nabi di surga. Tak percaya? Coba baca hadits Bulughul Maram berikut ini.

 

Bulughul Maram karya Ibnu Hajar Al-‘Asqalani

Kitab Shalat

بَابُ صَلاَةُ التَّطَّوُّع

Bab Shalat Tathawwu’ (Shalat Sunnah)

 

 

 

Pahala Shalat Sunnah, Dekat dengan Nabi di Surga

Hadits 1/350

عَنْ رَبِيْعَةَ بْنِ كَعْبٍ الأَسْلَمِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سَلْ»، فَقُلْتُ: أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الجَنَّةِ، فَقَالَ: «أَوَ غَيْرَ ذلِكَ؟»، قُلْتُ: هُوَ ذَاكَ،قَالَ: «فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ». رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Dari Rabi’ah bin Ka’ab Al-Aslami radhiyallahu ‘anhu, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepadaku, ‘Mintalah (padaku).’” Aku menjawab, “Aku memohon dapat bersama denganmu di surga.” Beliau bertanya, “Apakah ada yang lain?” Aku menjawab, “Hanya itu saja.” Beliau bersabda, “Tolonglah aku untuk mendoakan dirimu dengan banyak sujud.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 489]

 

Faedah hadits

  1. Hadits ini menunjukkan keutamaan shalat sunnah karena shalat merupakan seutama-utamanya ketaatan dan jadi sebab terkuat untuk menggapai tempat tertinggi di surga.
  2. Yang dimaksud memperbanyak sujud adalah memperbanyak shalat sunnah. Sujud itu mewakili shalat, karena sujud adalah bagian terpenting dari shalat.
  3. Hadits ini menunjukkan keutamaan dari Rabi’ah bin Ka’ab Al-Aslami. Yang ia minta pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah dunia yang fana, bukanlah kedudukan, bukanlah harta, tetapi ia meminta kedudukan yang tinggi yaitu dekat dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga.
  4. Hadits ini menunjukkan bahwa memperbanyak sujud lebih utama dari memperlama berdiri. Inilah pendapat sebagian ulama. Namun, pendapat lain seperti dalam madzhab Syafii, sebaik-baik shalat adalah thulul qunuut, yaitu berdiri yang lama.
  5. Hadits ini menunjukkan keutamaan sujud karena sebagaimana disebutkan dalam hadits, tempat yang seseorang paling dekat dengann Allah adalah ketika sujud. Kala itu diperintahkan untuk memperbanyak doa. Karena sujud menunjukkan ketawadhu’an dan ‘ubudiyyah (penghambaan) seseorang kepada Allah. Lalu sujud menunjukkan kerendahan seorang hamba di hadapan Allah karena bagian anggota tubuh yang paling mulia (yaitu wajah) berada di tanah kala sujud.

 

Baca juga:

 

Referensi:

  • Minhah Al-‘Allam fi Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Jilid Ketiga. 3:265-267.
  • Fiqh Bulugh Al-Maram li Bayaan Al-Ahkaam Asy-Syar’iyyah. Cetakan pertama, Tahun 1443 H. Syaikh Prof. Dr. Muhammad Musthafa Az-Zuhaily. Penerbit Maktabah Daar Al-Bayan. 1:574-575.

 

 

Diselesaikan pada 22 Rabiul Awal 1444 H, 18 Oktober 2022

@ Darush Sholihin Pangggang Gunungkidul

Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com

Bulughul Maram – Shalat: Pahala Shalat Sunnah Menemani Nabi di Surga

Artikel yang Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button