Apakah Qurban Tetap Sah Jika Shohibul Qurban Mencukur Rambut dan Kuku?
Diterangkan sebelumnya bahwa jika telah masuk 1 Dzulhijjah, maka tidak boleh shohibul qurban memotong rambut dan kuku hingga hewan qurbannya disembelih sebagaimana keterangan di sini. Bagaimana jika ada yang sengaja melakukannya? Apakah qurban (udhiyah) yang dilakukan tetap sah?
Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah menerangkan,
نعم ، تكون مقبولة لكنه يكون عاصياً ، وأما ما اشتهر عند العوام أنه إذا أخذ الإنسان من شعره أو ظفره أو بشرته في أيام العشر فإنه لا أضحية له فهذا ليس بصحيح ، لأنه لا علاقة بين صحة الأضحية والأخذ من هذه الثلاثة
“Na’am, qurban yang dilakukan tetap diterima (sah) namun yang melanggar terkena dosa. Sedangkan persepsi orang awam yang menganggap qurbannya jadi tidak sah jika ada yang mencukur rambut kepala, memotong kuku atau mencabut bulu badannya pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, maka ini adalah anggapan yang tidak benar. Karena sebenarnya tidak ada kaitan antara sahnya qurban dengan mencabut ketiga hal tadi.” (Syarhul Mumthi’, 7: 533)
Wallahu a’lam.
@ Sakan 27 Jami’ah Malik Su’ud, Riyadh, KSA, 29/11/1433 H
Kalau beberapa tahun lalu saya belum tau dan berqurban, tetap sah…
jika ia lupa dan telanjur memotong kuku/rambut bagaimana hukumnya? apakah tetap dosa? dan dosanya seperti apa? apakah perlu berpuasa/membayar denda?
apakah saya berdosa bila menyumbang sebagian duit untuk berkurban di sekolah.sedangkan saya baru tau tidak boleh kurban bersam sama
apakah juga termasuk terlarang mencukur kumis?
apa boleh bgikan daging qurban utk orang kafir