Keluarga

Ingin Terus Bersamamu Hingga Maut

Kisah yang amat menarik. Kisah ini kami haturkan spesial untuk istri tercinta yang nan jauh di sana. Semoga jadi pelajaran penting untuknya dan juga bagi para wanita lainnya. Kami mendapatkan kisah tersebut dari buku ‘Ajaib Ad Du’aa’’. Kisah tersebut tentang sepasang kekasih (suami istri) yang ingin terus bersama hingga maut menjemput. Berikut kisah tersebut:

Laki-laki ini menikahi seorang wanita dan mereka hidup bersama selama beberapa tahun, bersama merasa manis dan pahitnya kehidupan, sama-sama merasakan suka maupun duka. Mereka telah memiliki beberapa anak, laki-laki maupun perempuan. Semakin bertambah usia, malah semakin bertambah cinta dan saling menghormati di antara mereka.

Tahukah apa yang mereka berdua panjatkan dalam do’a? Mereka berdo’a pada Allah agar mereka berdua dapat dimatikan bersama-sama.

“Ya Allah, teruslah langgengkan cinta kami ini hingga maut menjemput kami berdua bersama-sama.” Demikian kira-kira bagaimana do’a mereka.

Suatu hari mereka berdua melakukan perjalanan dengan membawa mobil. Mereka saling bercakap-cakap dan ketika itu benar-benar begitu akrab. Namun tidak disangka beberapa saat kemudian begitu dekat maut menjemput. Apakah mereka saling mendahului satu dan lainnya?

Tiba-tiba kendaraan mereka mengalami kecelakaan. “Braaaakk”.

Mereka berdua pun sama-sama meninggalkan dunia.

Semoga mereka dapat bersama terus hingga di surga kelak dengan izin Allah Ta’ala.[1]

***

Kisah di atas menunjukkan bagaimanakah ajaibnya doa. Suatu hal yang diharap-harap dalam doa bisa terwujud dengan izin Allah. Maka janganlah lepaskan diri dari do’a, meminta tolong pada Allah sepanjang hayat. Apalagi doa itu menyangkut maslahat kebahagiaan di akhirat.

Yang esensial di sini adalah bukan pasangan suami istri itu mati bersama-sama. Namun yang lebih penting adalah bagaimana keduanya bisa mewujudkan impian bersama hingga surga Firdaus A’la. Tentu saja ini diwujudukan dengan keduanya sama-sama bertakwa. Karena persahabatan dan kedekatan di dunia bisa bermanfaat hingga hari akhir nanti adalah dengan takwa. Allah Ta’ala berfirman,

الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS. Az Zukhruf: 67)

Semoga cinta yang ada di dunia ini Allah tetapkan terus ada antara aku dan kau (istriku tercinta) hingga di surga Firdaus Al A’la. Aamiin Yaa Mujibass Sailin.

 

Worth note for my lovey wife, on 4th Muharram 1431 H (10/12/2010), in Riyadh-KSA

Written by: Muhammad Abduh Tuasikal

www.rumaysho.com



[1] Dialihbahasakan dengan sedikit penyesuaian dari ‘Ajaib Ad Du’aa’, Kholid bin Sulaimin bin ‘Ali Ar Robi’i, 2/174, www.ktibat.com

Artikel yang Terkait

16 Komentar

  1. jadi terkenang pada suami rohimahulloh….semasa hidupnya kamipun sama mengalami pahit manisnya rumah tangga.sampai badai benar2 menghadang dan nyaris mencerai beraikan rumah tangga kami tapi saat itu swami ttp kukuh sambil memelukku dengan berderai air mata,ana ingin anti jadi istri di dunia juga akherat ! nyatanya kini bliau telah mendahului kami dan entahlah hingga detik ini kata2 tsb terngiang selalu…..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button