My Family

(Rumaysho) Ayah, Janganlah Nangis!

Ayah, janganlah nangis!

karena engkau selalu ada untukku

Aku juga pernah banyak menetaskan air mata

yang mungkin saja tak kau lihat

 

Ayah, sungguh aku menyayangimu

simpan baik-baik kata-kata ini dalam hatimu

Aku tahu jika engkau pasti menyayangiku

meskipun saat ini kita berjauhan

 

Ayah, ibu pun menyayangimu

meskipun ia menyembunyikan kesedihannya

Aku sungguh pernah melihatnya duduk melamun seorang diri

dan air matanya pun menetes dari pipinya

 

Ayah, suatu hari nanti, engkau akan kembali

dan kita akan kembali berkumpul bersama lagi

Aku masih menyimpan kenangan kita saat berpisah

dan terus menatapnya sampai kita pun bersua

 

Ayah, ketika engkau tidur

mimpikanlah ibu dan aku

Aku akan tunjukkan senyum manis di wajah mungilku

aku pun berharap engkau bisa menyaksikannya

 

Ayah, lengan kecilku sekarang membentang

aku tahu tanganmu pun demikian, membentang ingin memelukku

Ini adalah satu pelukan untukmu.

Adapted from “A letter of love to a father away”: Daddy Don’t Cry

© April M. Alcocer

While be alone in student house of KSU on 25th Dzulqo’dah 1431 H, Riyadh, KSA

www.rumaysho.com

22 Komentar

  1. subhanallah…jadi ingat dengan keponakan sy yang berusia 10 dan 6 tahun yang sudah 1 tahun ayahnya telah meninggal dunia dalam pelukan mereka..untuk kaka syifa dan dede shafa, tetap berdoa untuk ayah, puisi2 kaka dan dede seringkali membuat keluarga menangis.rindu akan kehadiran ayah..mudah2an kalian menjadi anak yang solehah…amin ya rabbalalamiin..

  2. terharu,,
    keadaan yg hampir sama dengan keluarga kami,,
    bahkan saat lahir ayahny tdk bisa melihat hingga anak saya brumur 5 bulan,,
    rindu yg bgitu sangat,,
    alhamdulillah internet bisa sedikit meredamnya,,

  3. baarokalloh akhi, ana baca tulisana antum jadi ingat kondisi ana sdr. seperti yg antum rasakan, ana juga meninggalkan anak ana juga yg ga jauh beda dg anak antum, dua orang eh namanya sama pula, rumaysho sama tsuroyya, bahkan tsuroyya ana meninggalkan dalam usia 10 hari. Semoga Alloh menguatkan ana dan antum serta keluraga kita menghadapi semua ini. baarokalloh ana berharap suatu ketika kita bisa bertemu lagi di madinah-makkah.

    1. jazakallohukhoir, ana juga insyaAllloh th depan klg ana juga bisa ana bawa.baarokallohufiikum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button