Ilmu Ushul
-
Pelajaran dari Kisah Khidr: Mengambil Bahaya yang Lebih Ringan
Ada kaedah fikih yang mesti dipahami kaum muslimin, karena kita tidak bisa selamanya menemui maslahat, namun kadang kita harus berhadapan…
Baca Selengkapnya » -
Kaedah Fikih (15): Merampas Harta Orang Lain
Rumaysho.Com kembali melanjutkan kaedah fikih yaitu tentang masalah harta. Kaedahnya, harta orang lain haram untuk diambil sampai adanya dalil yang…
Baca Selengkapnya » -
Kaedah Fikih (14): Hukum Asal Nyawa, Haram untuk Dibunuh
Hukum asal satu jiwa itu haram darahnya diambil atau dibunuh.
Baca Selengkapnya » -
Kaedah Fikih (13): Hukum Asal Daging
Bagaimana hukum asal daging? Misalnya, saat kita di supermarket ada daging ayam, apakah boleh kita membelinya padahal tidak tahu cara…
Baca Selengkapnya » -
Kaedah Fikih (12): Hukum Asal Hubungan Biologis
Perzinaan adalah suatu hal yang diharamkan. Karenan halalnya kemaluan wanita lain haruslah lewat akad nikah. Inilah ajaran Islam yang punya…
Baca Selengkapnya » -
Menolong dalam Maksiat Dihitung Maksiat
Barangsiapa menolong dalam yang haram atau dalam berbuat dosa, maka ia dihukumi sama dalam melakukan maksiat. Ini kaedah yang telah…
Baca Selengkapnya » -
Melakukan Larangan dan Meninggalkan Kewajiban Karena Lupa
Barangkali ada yang pernah melakukan kesalahan atau dosa, namun dilakukan dalam keadaan lupa. Apakah keadaan seperti itu, ia dihukumi ahli…
Baca Selengkapnya » -
Faedah Fikih dari Hadits Niat
Sudah sangat ma’ruf hadits mengenai niat yaitu hadits dari sahabat Umar bin Khottob bahwasanya setiap amalan tergantung pada niatnya. Ada…
Baca Selengkapnya » -
Yang Lebih Dulu, Itulah yang Lebih Berhak
Siapa yang mendapati tempat lebih dulu -seperti pada shaf pertama-, dialah yang berhak menempatinya. Sehingga tidak boleh ada yang datang…
Baca Selengkapnya » -
Ibadah Sunnah Tidak Diserupakan dengan Ibadah Wajib
Selepas shalat wajib, kita diperintahkan untuk memisah antara shalat wajib dan shalat sunnah dengan dzikir atau berpindah tempat. Di antara…
Baca Selengkapnya » -
Kaedah Fikih (11), Hukum Asal Tanah, Pakaian dan Batu
Setelah sebelumnya kita melihat hukum asal air adalah suci. Kaedah kali ini akan mengangkat pula hukum asal yang di mana…
Baca Selengkapnya » -
Memilih yang Lebih Maslahat untuk Orang Lain
Pembahasan kali ini kembali mengangkat suatu kaedah fikih yang menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan maslahat orang lain atau orang banyak.…
Baca Selengkapnya » -
Meneruskan Lebih Mudah daripada Memulai
Kaedah berikut harus dipahami oleh setiap penuntut ilmu syar’i sebagaimana nasehat Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah. Kaedah ini…
Baca Selengkapnya » -
Kaedah Fikih (10), Hukum Asal Air adalah Suci
Di antara kaedah hukum asal yang mesti dipahami adalah kaedah hukum asal air itu suci sampai ada yang menunjukkan najisnya.…
Baca Selengkapnya » -
Hukum Asal Ibadah, Haram Sampai Ada Dalil
Sebagian kalangan mengemukakan alasan ketika suatu ibadah yang tidak ada dalilnya disanggah dengan celotehan, “Kan asalnya boleh kita beribadah, kenapa…
Baca Selengkapnya » -
Kaedah Fikih (9), Ragu Tidak Bisa Mengalahkan Yakin
Sebelum Maghrib kita yakin sudah berwudhu dengan benar dan wudhu itu kita gunakan untuk shalat. Menjelang Isya’ mungkin ada perasaan…
Baca Selengkapnya » -
Memanfaatkan Milik Orang Lain Harus dengan Izin
Ini adalah suatu aturan dalam Islam sehingga kita tidak seenaknya melanggar hak yang menjadi milik orang lain. Para ulama juga…
Baca Selengkapnya » -
Dahulu Melakukan Keharaman, Sekarang Tahu Haramnya
Kewajiban itu ada setelah datang ilmu. Karena Allah tidaklah menyiksa hamba sampai diutus seorang Rasul atau sampai hujjah datang pada…
Baca Selengkapnya » -
Kaedah Fikih (8), Menerjang Haram Saat Darurat Sesuai Kadarnya
Kaedah fikih berikut adalah lanjutan dari kaedah sebelumnya mengenai menerjang yang haram saat darurat. Mohon ditelaah kembali apa yang dimaksud…
Baca Selengkapnya »