Keluarga

Istri Mempengaruhi Suami dalam Mencari Rezeki

Seorang wanita yaitu istri sangat berpengaruh terhadap cara suami dalam mencari rezeki.

Seorang wanita yang tidak bersyukur dengan rezeki yang diberikan suaminya dan selalu menuntut lebih, bisa membuat seorang suami melakukan perbuatan yang tidak terpuji dalam melakukan pekerjaannya, tanpa peduli apakah harta itu hasil korupsi, menipu, uang riba, dan lain sebagainya demi memenuhi tuntutan istrinya. Atau bahkan rela berbohong, berhutang banyak demi memenuhi tuntutan istrinya.

Demikianlah kenapa sampai disebut wanita itu sebagai fitnah. Maksudnya yang membuat suami bisa durhaka dan berbuat maksiat. Al Quran jika memperingatkan,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ

Hai orang-orang mu’min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka.” (QS. Ath Thaghabun: 14).

Mujahid berkata dengan ayat di atas, “Wanita (istri) dapat mengantarkan suami untuk memutus hubungan kerabat, berbuat maksiat pada Allah. Karena begitu cintanya sampai suami tetap menurutinya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 292).

Ibnu Katsir berkata bahwa istri dan anak dapat melalaikan seseorang dari beramal shalih. Maka waspadalah. Ibnu Zaid berkata, “Waspadalah jangan sampai agama kalian rusak.” (Idem)

Seperti itulah wanita yang kufur pada suami menjadi pendorong bagi suaminya untuk berbuat dosa. Itu mengapa banyak wanita yang diancam masuk neraka. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,

وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ. قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ. قِيْلَ: يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ

“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907). Baca tentang “Kenapa Wanita Banyak Masuk Neraka?

Semoga Allah menjadikan kita sebagai istri yang shalihah yang selalu mensyukuri kebaikan-kebaikan suami serta menjadi pendorong bagi suami untuk berbuat kebaikan.

Dirangkai oleh Ummu Rumaysho dan Abu Rumaysho, 28 Dzulqo’dah 1435 H di Panggang, Gunungkidul

Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh TuasikalFans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter @RumayshoComInstagram RumayshoCom

Milikilah buku karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal yang membahas qurban dan aqiqah secara lengkap dengan judul “Panduan Qurban dan Aqiqah”. Harga Rp.23.000,-, terbitan Pustaka Muslim Yogyakarta. Lihat infonya di sini.

Segera pesan via sms +62 852 00 171 222 atau BB 27EACDF5 atau WA +62 8222 604 2114. Kirim format pesan: buku qurban#nama pemesan#alamat#no HP#jumlah buku.

Artikel yang Terkait

11 Komentar

  1. Ustadz,alhamdulillah suami kasih nafkah utk bayar cicilan motornya saja, jikalau dia ada uang lebih dia akan pakai utk urus burung peliharaannya (tidak membantu urusan rumah tangga) saya bekerja dan krn hal tsb diatas, maka uang gaji saya pergunakan utk kepentingan sekolah anak dan pemenuhan urusan dapur dan rumah tangga. Salahkah saya jika saya tidak pernah ngeluh ttg hal tsb dikarenakan tunggu kesadarannya? krn pernah saya bicarakan hal itu tetapi dia masih belum berubah. Mohon saran dari Ustadz..terimakasih..

  2. Ustad…gimana kalo suami yg sebagian besar nafkahny untuk infaq dan shodaqoh…sampai-sampai kebutuhn rumah tangga blm dpt tercukupi,?

  3. Ustadz, insya Alloh saya selalu bersyukur dan tidak mengeluh dgn nafkah yg saya terima dari suami, namun apakah berdosa bila saya khawatir kekurangan nafkah dari suami seiring dengan kebutuhan kami yang semakin banyak karena menjelang kelahiran anak pertama kami? mohon jawabannya. Jazakumullah khairan katsira..

    1. Ust apakah salah jika seorang istri ingin bekerja untuk membantu perekonomian kluarga.mgkin ini bsa jg berhub dgn posting ummu jahran di atas..

    2. Ustadz salahkah saya ustadz suami lebih mementingkan org tuanya dprd anak dan istrinya..setiap ibunya minta kiriman uang tidak pernah berterus terang atau blg pada saya istrinya ..kemudian saya tegur saya blg laen kali blg y kalo mau kirim uang ibumu dia lgsg menjawab km uang q gkg pernah mengambil gaji kn? Saya merasa sakit hati ustadz waktu saya kerja gaji buat dia dan anak2 bonus saya pun buat belanja in suami ma anak2 apa saya salah ustadz kalo saya sakit hati?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button