Faedah Surat An-Nuur #11: Suka Gosip Tersebar
Apa kita termasuk orang yang suka gosip tentang orang beriman tersebar? Hati-hati … Renungkanlah surat An-Nuur ayat 17-20 kali ini.
Tafsir Surah An-Nuur
Ayat 17-20
يَعِظُكُمَ اللَّهُ أَنْ تَعُودُوا لِمِثْلِهِ أَبَدًا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (17) وَيُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآَيَاتِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (18) إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آَمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ (19) وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ (20)
“Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman. Dan Allah menerangkan ayat-ayatNya kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui. Dan sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang, (niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar).” (QS. An-Nuur: 17-20)
Penjelasan Ayat
“Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya” yaitu perbuatan yang dilarang di sini adalah menuduh orang beriman berzina. Allah ingatkan dan nasihatkan agar tidak menuduh seperti itu lagi. Dan sebaik-baik peringatan dan nasihat adalah dari Rabb kita. Wajib kita menerima nasihat tersebut, pasrah, dan bersyukur.
“Jika kamu orang-orang yang beriman”, maksudnya iman yang benar itulah yang akan menghalangi seseorang dari menerjang yang haram.
“Dan Allah menerangkan ayat-ayatNya kepada kamu” yaitu Allah menerangkan hukum, memberikan nasihat, memberikan peringatan, dorongan, juga menakuti agar tidak berbuat maksiat. Allah menjelaskan dengan sangat-sangat jelasnya.
“Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” yaitu Allah mengetahui dengan ilmu yang sempurna dan memiliki hikmah yang begitu luas. Di antara ilmu dan hikmah Allah adalah Allah mengajarkan kita ilmu dari-Nya. Ilmu inilah yang nantinya memberikan kita maslahat setiap waktunya.
“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat”, maksud ayat ini ditujukan kepada mereka yang senang tersebarnya perbuatan keji dan jelek, juga senang menginjak-injak kehormatan orang lain. Padahal ini hanya sekedar senang atau suka berita jelek tersebut tersebar. Tentu jika sampai menyebarnya, hukumannya lebih berat lagi. Harusnya yang ada pada seorang muslim adalah ia suka jika melihat saudaranya mendapatkan seperti yang ia sukai; juga ia membenci sesuatu ada pada saudaranya seperti yang ia benci.
“Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”, yaitu demikianlah ilmu kita dan kebanyakan kita tidak mengetahui.
“Dan sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang, (niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar)”, ini menunjukkan besarnya rahmat Allah.
Faedah dari Ayat
- Diharamkan berkata sesuatu tanpa ilmu.
- Kita diingatkan agar tidak menuduh orang lain berzina tanpa bukti.
- Menuduh orang lain berzina menafikan atau meniadakan iman.
- Orang mukminlah yang mau menerima nasihat. Nasihat barulah bermanfaat padanya dan sulit bermanfaat pada selainnya.
- Apa yang Allah ingatkan dan nasihatkan kepada kita, pasti adalah sesuatu yang bermanfaat untuk kita dan ini adalah suatu karunia bagi kita.
- Iman yang benar itulah yang akan menghalangi seseorang dari menerjang yang haram.
- Ayat Al-Qur’an itu sudah begitu jelas, sehingga kalau kita belum paham, hendaklah mengulangi lagi dengan merenungkannya.
- Ayat Al-Qur’an itu begitu gamblang penjelasannya, bisa dipahami dengan mudah oleh orang beriman maupun orang kafir.
- ‘Alim (Maha Mengetahui) dan Hakim (Maha Bijaksana) termasuk di antara nama Allah, di dalamnya terkandung sifat ilmu dan hikmah.
- Mencintai kebaikan pada sesama muslim dan mencegah mereka dari kemudaratan termasuk berpahala.
- Siapa saja yang menyebar berita keji, ia akan mendapatkan siksa yang pedih di dunia dan akhirat. Karenanya hati-hatilah dalam menyebarkan gosip yang berisi berita keji, ada ancaman hukuman yang keras.
- Senang berita gossip yang berisi hal keji tersebar saja, itu sudah dihukumi dengan siksa yang pedih. Lantas bagaimana lagi jika sampai menyebarnya.
- Dari amalan hati bisa mendapatkan hukuman. Suka akan tersebarnya berita keji termasuk dalam amalan hati.
- Yang dimaksud akan mendapatkan siksa yang pedih di dunia adalah ditimpakan musibah atas dosa yang diperbuat.
- Termasuk karunia dari-Nya, Allah melindungi kehormatan seorang mukmin agar tidak dijatuhkan dan diinjak-injak dengan mudah.
- Wajib mengembalikan segala sesuatu kepada Allah karena Allah Maha Mengetahui.
- Ilmu manusia sangat terbatas.
- Allah itu Rauf (Maha Penyantun) dan Rahim (Maha Penyayang).
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
Referensi:
- At-Tashiil li Ta’wil At-Tanzil – Tafsir Surat An-Nuur. Cetakan kedua, Tahun 1423 H. Syaikh Musthafa bin Al-‘Adawi. Penerbit Maktabah Makkah.
- Aysar At–Tafasir li Kalam Al-‘Ali Al-Kabir. Syaikh Abu Bakr Jabir Al-Jazairi. Penerbit Darus Salam.
- Tafsir Al–Qur’an Al-Karim – Surat An-Nuur. Cetakan pertama, Tahun 1436 H. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin. Penerbit Muassasah Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin.
- Tafsir As-Sa’di. Cetakan kedua, Tahun 1433 H. Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di. Penerbit Muassasah Ar-Risalah.
—
Disusun di Perpus Rumaysho, 8 Jumadats Tsaniyyah 1439 H
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com