Shalat

Ikutilah Imam Shalat Tarawih 23 Rakaat Hingga Selesai

Kita tahu keutamaan mengikuti imam shalat malam (shalat tarawih) hingga imam selesai. Bagaimana jika imam melaksanakan hingga 23 raka’aat sedangkan kita lebih cenderung pada 11 raka’at?

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda,

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً

Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” (HR. An Nasai no. 1605, Tirmidzi no. 806, Ibnu Majah no. 1327, Ahmad dan Tirmidzi. Tirmidzi menshahihkan hadits ini. Syaikh Al Albani dalam Al Irwa’ no. 447 mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Dalam riwayat lain dalam Musnad Imam Ahmad, disebutkan dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ حُسِبَ لَهُ بَقِيَّةُ لَيْلَتِهِ

Sesungguhnya jika seseorang shalat bersama imam hingga imam selesai, maka ia dihitung mendapatkan pahala shalat di sisa malamnya.” (HR. Ahmad 5: 163. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim)

Pertanyaan yang diajukan di atas diajukan pada Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz sebagai berikut.

Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baz rahimahullah –mufti Kerajaan Saudi Arabia di masa silam- pernah ditanya, “Jika seseorang shalat di bulan Ramadhan bersama orang yang melaksanakan shalat 23 raka’at dan ia mencukupkan diri dengan 11 raka’at, artinya tidak merampungkan shalat malam bersama imam hingga selesai. Apakah yang dilakukannya seperti itu sesuai dengan sunnah?”

Syaikh rahimahullah menjawab, “Yang sesuai sunnah adalah mengerjakan shalat hingga imam selesai walau ketika itu imam mengerjakan hingga 23 raka’at. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya siapa saja yang shalat (fardhu yaitu Isya’ dan Shubuh, pen.) bersama imam hingga imam itu selesai, maka ia dicatat telah mengerjakan shalat semalam suntuk (semalam penuh).” Dalam lafazh lain disebutkan, “Dicatatkan baginya pahala shalat malam yang tersisa.”

Oleh karena itu, afdhalnya bagi makmum tetap mengikuti shalat imam hingga imam itu selesai, baik imam shalatnya 11 atau 13 atau 23 raka’at. Jadi lebih afdhal jika mengikuti imam hingga imam itu selesai.” (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 11: 325. Dinukil dari Fatawa Al-Islam Sual wa Jawab no. 153247).

Catatan: Shalat tarawih 23 raka’at yang dibahas adalah shalat yang tidak ngebut, tidak cepat-cepat, tetap masih ada thuma’ninah (tenang). Jika shalatnya ngebut. Silakan baca: Shalat Tarawih 23 Raka’at dengan Ngebut.

Semoga bermanfaat. Hanya Allah yang memberi taufik.

 

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com

Ikuti update artikel Rumaysho.Com di Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat (sudah 3,6 juta fans), Facebook Muhammad Abduh Tuasikal, Twitter @RumayshoCom, Instagram RumayshoCom

Untuk bertanya pada Ustadz, cukup tulis pertanyaan di kolom komentar. Jika ada kesempatan, beliau akan jawab.

Artikel yang Terkait

8 Komentar

  1. Setelah tanggal 20 Romadhon disetiap malam tanggal ganjil (21, 23, 25 dst) seusai sholat Tarawih dan witir imam mengajak sholat sunnat 4 rokaat berjamaah tanpa tasyahud awal dan salam pada rokaah terakhir, maksud sholat tersebut menurut imam adalah sholat Lailatul Qodar atau untuk mendapatkan Lailatul Qodar. Apakah ini benar dan adakah dasar hukumnya. Mohon penjelasan dari Yth Ustadz. Terima kasih

    1. Shalat Lailatul Qadar itu tdk ada tuntunannya.

      Muhammad Abduh Tuasikal
      ▪ From Seven Edge SAMSUNG
      ——– Original message ——–From: Disqus Date: 06/07/2016 19:49 (GMT+07:00) To: rumaysho@gmail.com Subject: Re: Comment on Ikutilah Imam Shalat Tarawih 23 Rakaat Hingga Selesai
      “Setelah tanggal 20 Romadhon disetiap malam tanggal ganjil (21, 23, 25 dst) seusai sholat Tarawih dan witir imam mengajak sholat sunnat 4 rokaat berjamaah tanpa tasyahud awal dan salam pada rokaah terakhir, maksud sholat tersebut menurut imam adalah sholat Lailatul Qodar atau untuk mendapatkan Lailatul Qodar. Apakah ini benar dan adakah dasar hukumnya. Mohon penjelasan dari Yth Ustadz. Terima kasih”

      Settings

      A new comment was posted on Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat

      This comment

      is awaiting moderator approval.

      Yeruchi (Guest):

      Setelah tanggal 20 Romadhon disetiap malam tanggal ganjil (21, 23, 25 dst) seusai sholat Tarawih dan witir imam mengajak sholat sunnat 4 rokaat berjamaah tanpa tasyahud awal dan salam pada rokaah terakhir, maksud sholat tersebut menurut imam adalah sholat Lailatul Qodar atau untuk mendapatkan Lailatul Qodar. Apakah ini benar dan adakah dasar hukumnya. Mohon penjelasan dari Yth Ustadz. Terima kasih

      8:47 a.m., Wednesday July 6

      |

      Other comments by Yeruchi

      Moderate this comment by email

      Email address:

      yeruchi56@gmail.com

      |
      IP address: 114.121.158.222

      Reply to this email with “Delete”, “Approve”, or “Spam”,
      or moderate from the Disqus moderation panel.

      You’re receiving this message because you’re signed up to receive notifications about activity on Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat.

      You can unsubscribe
      from emails about activity on Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat
      by replying to this email with “unsubscribe”
      or reduce the rate with which these emails are sent by
      adjusting your notification settings.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button